ELIA DAN AHAB
BACAAN : I RAJA – RAJA 18 : 16 – 19
NATS : I RAJA – RAJA 18 : 17 – 18

Pada saat
itu para pemuka agama difasilitasi oleh pemerintah kolonial untuk membentuk
opini dimasyarakat bahwa bangsa eropa datang membawa pencerahan. Namun disaat
yang sama mereka dengan serakah mengeruk hasil bumi untuk dibawa pulang
kenegaranya. Misi pekabaran injil sudah disalahgunakan demi kepentingan politik
para penjajah eropa
Mungkin ini
juga yang terjadi pada masa pemerintahan Raja Ahab dimana pemuka pemuka agama
difasilitasi demi kepentingan raja ( I Raja – raja 21 : 8 – 10 ) ditambah lagi
istri Raja Ahab adalah Izebel anak Raja Etbaal orang Sidon yang tidak mengenal Allah. Dengan
kondisi ini pemerintah berjalan sangat timpang, seluruh tindakan raja yang
sewenang – wenang terhadap rakyatnya
dilegalkan oleh para pemuka agama.
Allah tidak
berkenan terhadap Raja Ahab sehingga mengutus nabi Elia untuk memperingatkanya.
Allah memperingatkan melalui bencana kekeringan yang melanda Irael namun peringatan Tuhan ini tidak membuat Raja Ahab
bertobat dari dosanya dia malah beranggapan Elialah yang menyebabkan kekeringan
itu sehingga Raja Ahab berencana untuk membunuhnya.

Pernyataan
nabi Elia ini membuat Raja Ahab murka dan pada perikop selanjutnya dikisahkan
Raja Ahab memerintahkan para nabi baal bertarung secara spiritual dengan Nabi
Elia. Dalam pertarungan itu Nabi Elia
dapat mengalahkan nabi baal atas
anugerah dan penyertaan Tuhan.
Jaman sekarangpun dinegeri kita ini juga
banyak pemimpin seperti raja Ahab, mereka seringkali menyelewengkan
kakuasaannya untuk kepentingan pribadi tanpa mengingat kekuasaan itu bersumber
dari Allah. Bahkan kesewenangan ini banyak didukung oleh aparat dan peraturan
perundangan yang disahkan secara sepihak oleh para penguasa.
Bagaimana
suara gereja dalam menyikapi hal ini ??
Seringkali
gereja atau banyak orang kristen secara diplomatis mengatakan “ kami ini
minoritas, apa yang dapat kami lakukan ??” atau “ jangan – jangan kalau kita
bersuara mereka memusuhi kita “. Sepertinya kita harus bercermin dari kisah
nabi Elia, untuk menyuarakan kehendak Tuhan Nabi Elia tidak pernah takut
biarpun harus dianggap memberontak terhadap Raja bahkan dia berani berhadapan
dengan 400 ratus nabi baal yang dipelihara oleh Izebel.

Mari kita
menyuarakan suara kenabian kita dengan bijaksana biarpun kita minoritas seperti
satu orang Elia berhadapan dengan 400 ratus orang nabi baal. Sebab dengan suara kenabian kita kuasa Allah
akan dinyatakan atas dunia ini ( Amin )***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar