Selasa, 24 Juni 2014

MENJADI PUJANGGA

Menjadi penulis memang tidak mudah namun bukan tidak mungkin jika kita ingin belajar. Belajar menulis bagi saya laksana seorang anak kecil mencoba naik sepeda, memulai dari menuntun sepeda supaya seimbang. Setelah lancar menuntun sepeda mulailah dia menaikinya, pertama kali mungkin masih belum berani mengayuh dengan dua kaki. Lama kelamaan sepeda sudah bisa dinaiki walaupun kadang masih sering terjatuh.
Menulispun membutuhkan sebuah proses, hanya dengan ketekunan seseorang bisa melalui proses itu. Banyak tulisan, buku ataupun website yang mengajarkan seseorang untuk bisa menjadi penulis, dan artikel ini merupakan upaya saya untuk mengajak kita sekalian bisa menyalurkan sebuah hobby baru tentang menulis opini, gagasan atau sebuah cerita.
Secara umum menulis hampir sama dengan orang berorasi atau berpidato bedanya hanya bentuk gagasan itu dituangkan lewat tulisan. Oleh karenanya dalam sebuah tulisan harusnya mempertimbangkan respon yang diterima pembaca. Respon itu bermacam – macam sesuai dengan harapan sang penulis, Untuk tulisan opini mungkin respon yang diharapkan adalah pembaca setuju dengan gagasan kita. Untuk artikel berita harapannya pembaca bias memahami kondisi atau kronologi kejadian tanpa harus berada di TKP. Atau juga untuk sebuah cerita fiksi baik cerpen ataupun novel penulis harus bisa mengaduk – aduk emosi pembacanya.
Untuk mengawali menulis maka kita butuh beberapa langkah, diantaranya :
Tema; Tema adalah syarat utama supaya kita bisa menyampaikan ide kita secara terpola, jadi penyampaikan gagasan kita tidak amburadul dan nglantur kemana - mana.Tema tulisan itu bisa kita dapat dari kehidupan kita sehari - hari, bisa juga hot issue di lingkungan kita, atau kita punya pesan moral yang ingin kita sampaikan dilingkungan kita.
Setelah kita mendapatkan tema tulisan maka langkah berikutnya kita membuat kerangka. Biasanya untuk seseorang yang sudah terlatih kerangka tulisan ini sudah bisa terdesign sendiri didalam pikirannya atau tulisan itu diselesaikan dulu dengan kerangka yang kurang sitematis dan dibenahi saat editing. Namun untuk penulis pemula kerangka tulisan ini sangat diwajibkan, ini bertujuan supaya penulis tidak kehilangan fokus tulisannya.
Jika Tema sudah didapatkan kerangka sudah dibuat, mulailah menghadap monitor komputer dan mainkan typing keyboard kita. Ketikan awal kita adalah menulis judul tulisan, pilihlah dengan kata - kata yang singkat jelas tapi mengena pada tujuan tulisan kita. Usahakan judul yang "i cathing", harapannya dengan melihat judul tulisan, pembaca sudah langsung tertarik untuk untuk meneruskan bacaannya. Hindari judul - judul yang panjang, menipu: maksudnya judul tidak ada hubungannya dengan tulisan.
Setelah judul, langkah kedua kita  menulis kepala karangan atau Lead tulisan. Lead adalah sebuah paragraf pendek yang mengawali sebuah tulisan. Seumpama sebuah lagu lead tulisan adalah bagian intro pembuka lagu. Fungsi dari lead karangan ini adalah memprovokasi pembaca untuk lebih dalam lagi membaca tulisan kita. Lead hampir seperti judul namun diuraikan dalam sebuah paragraf.
Setelah unsur dalam kepala karangan kita lalui, tahap selanjutnya menulis isi tulisan. Ada beberapa ciri dalam isi tulisan dalam skala grafik, biarpun ini tidak mutlak. Misalnya untuk tulisan berita, grafiknya cenderung menurun jadi tulisan mulai dari informasi yang paling penting semakin lama semakin ke bagian yang tidak penting. Untuk tulisan Opini grafik tulisannya cenderung menanjak, karena opini akan dimulai dari informasi informasi pendukung kemudian mengarah keanalisa penulis dan diakhiri dengan kesimpulan atau argumen final penulis. Beda lagi dengan tulisan Fiksi, tulisan fiksi grafiknya cenderung berbentuk cembung. Maksudnya tulisan fiksi umumnya dimulai dengan latar belakang cerita,bisa tempat, suasana kemudian penokohan : tokoh utama, tokoh pembantu, tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Setelah itu mulai dengan konflik - konflik sampai dipuncak konflik kemudian cenderung menurun diakhir cerita.
Kita telah melalui tahapan memilih tema, membuat kerangka, memilih judul, membuat kepala tulisan, menulis isi tulisan kita selanjutnya kita akan menutup tulisan kita. Penutup tulisan bisa berupa ajakan kalau tulisan opini, bisa berupa informasi ringan bisa pula sebuah kata - kata mutiara demi tersampaikanya maksud kita dalam tulisan.
Semua tahapan sudah kita lalui berarti tulisan kita sudah selesai siap untuk dikirimkan atau disajikan dalam website pribadi kita. Namun sebelum ditampilkan periksa dulu tulisan kita, edit lagi supaya tulisan kita semakin enak dibaca .
Ada tips sederhana mengenai self editing, edit tulisan kita setelah selesai ditulis, bila perlu print out tulisan kita. Setelah itu simpan tulisan itu barang satu sampai tiga hari kemudian baca lagi, dari situ pasti akan kita temukan beberapa kata atau kalimat yang kurang nyaman, edit lagi tulisan kita ulangi langkah tersebut sampai 2 - 3 kali editing, baru kemudian kita terbitkan. Jangan terlalu banyak editing yakinlah tulisan anda adalah hal terbaik yang bisa anda buat.  Selamat menulis semuga mendapat inspirasi lebih dari pengalaman menulis kita.


DANIEL KURNIADI****

Senin, 26 Mei 2014

ANAK MAMA ATAU COWBOY


Bung Karno dalam pidato terkenalnya "Jas Merah" mengingatkan kepada kita agar jangan pernah melupakan sejarah. Pesan ini juga disampaikan untuk Indonesia sebagai sebuah bangsa, karena dari sejarah inilah pijakan untuk perencanaan pembangunan ke depan dengan sebuah pondasi pembangunan yang benar - benar kokoh.
Kehidupan berkeluargaku rasanya juga terinspirasi dengan pidato Bung Karno tersebut, inspirasi ini didapat ketika merenungkan peristiwa sakit yang diderita anakku. Berawal sharing dengan pengurus RT perihal konsumsi susu anakku. Aku menceritakan bahwa seminggu yang lalu anakku terserang penyakit Flu Singapura, aku dengan semangat menceritakan saat anakku sakit. Saat kelurgaku menjagai dengan hati penuh kecemasan. Sepertinya cerita itu mengalir layaknya sinetron durasi pendek.
Dan tersampaikan pula  tentang kejang demam yang sering dialami anakku, paling tidak sampai usia 3 tahun 4 bulan anakku sudah mengalami 4x kejang demam. Kalau mau lebih rinci kejang demam ini terjadi sejak usia 2 tahun, jadi dalam kurun waktu  16 bulan sudah mengalami 4 x kejang demam.
Kemudian tetangga itu dengan santai mengomentari " Ya begitu Pak, kalau anak minum susu botol, daya tahan fisiknya tidak sekuat anak yang diberi ASI ". Aku terkejut sekali dengan komentar itu, selama ini aku selalu menghubungkan sakit penyakit ini dengan kegiatan yang kami lalui bersama, juga jajanan yang dikonsumsi anakku, juga kualitas obat yang diberikan dokter spesialis pada anakku. Namun sebagai bapaknya aku tidak pernah terfikir bahwa ada sejarah yang memang melatar belakangi sakit penyakit yang dia alami.
Memang dulu waktu Alvin masih bayi  sempat mengkonsumsi ASI walau hanya sebentar mungkin tidak sampai 1 tahun, lalu dilanjutkan dengan susu kemasan. Saat itu profesi mamanya menuntut dia untuk bekerja dari pagi sampai malam, paling sore mamanya pulang jam 20.00. Rutinitas mamanya pulang jam 21.00 bahkan sampai jam 23.00. Emang sih pendapatannya menjanjikan namun ternyata ada imbas yang harus didapatkan.
Rutinitas mamanya ini membuat Alvin hanya mengkonsumsi ASI saat pagi hari sebelum mamanya berangkat dan saat malam hari saat mamanya pulang, makanan tambahan sebagai asupan nutrisi ditunjang oleh susu kemasan. Dugaan logisku (analisa awam) ASI mamanya yang diterima malam hari kualitasnya juga tidak sebaik jika diberikan rutin tiap jam, karena kondisi fisik mamanya yang sudah kelelahan sehabis bekerja  berpotensi menurunkan kwalitas ASI. Selanjutnya dengan kebiasaan bemberikan ASI dengan tidak rutin membuat ASI itu keluar tidak lancar, yang menyebabkan proses peralihan nutrisi alami dengan nutrisi olahan harus dipercepat. Akhirnya mulai saat itu sampai sekarang Alvin mengkonsumsi susu dalam kemasan.
Secara Fisik Alvin terlihat sangat sehat dan aktif, bahkan dia terlihat lebih aktif dari teman - temannya juga pertumbuhan lebih baik. Namun dibalik kecerdasan dan pertumbuhan yang baik dia juga gampang kelelahan, menderita beberapa jenis alergi makanan dan sering mengalami kejang demam.
Ternyata Tuhan itu sudah memproses kehidupan alam ini proposional,... Sangat .... Sangat proposional. Bayangkan anak manusia dia harus mendapat nutrisi dari air susu ibunya supaya mempunyai ketahanan fisik, kekebalan dan pertumbuhan yang sesuai untuk manusia. Sedangakan jaman sekarang Manusia harus dipaksakan untuk minum susu sapi karena ibunya sibuk dengan urusan duniawinya.
Ya, itulah realita .... Dan semoga realita yang seperti itu semakin cepat disadari oleh manusia bahwa hidup didunia ini memang harus bijaksana. Landasan keputusan harus benar matang supaya dikemudian hari tidak ada penyesalan untuk sebuah tindakan masa lalu.
"Jangan pernah melupakan sejarah" itulah pesan sederhana namun memiliki arti yang sangat dalam. Belajar dari sejarah ini semoga anak keduaku bisa kujaga dengan baik dan semoga juga istriku bisa mengatur waktunya untuk memberikan ASI yang sehat untuk bayinya. (Amin)

Senin, 12 Mei 2014

BELAJAR BERIMAN


PERTOBATAN MASSAL
BACAAN       : YUNUS 3 : 1 - 10

INTRO
* Jika dalam sebuah komunitas ada 1 orang waras hidup diantara 1000 orang gila, siapakah yang dianggap gila ?? Dan siapakah yang dianggap waras ???

Disebuah desa yang damai tiba - tiba dilanda pageblug “”hilang ingatan”, orang yang dulu hidup tenang mendadak menjadi gelisah, yang dulunya bersahabat berubah bermusuhan. Yang dulu rendah hati berubah menjadi sombOng yang jujur menjadi pendusta.
Hal aneh itu awalnya sangat mengejutkan penduduk desa sampai merekapun takut keluar rumah. Akhirnya sang kepala desa memanggil para tetua adat yang masih waras untuk berunding. Perundingan tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa harus ada seseorang yang berangkat mencari obat untuk pageblug hilang ingatan. Konon obat itu hanya ada digunung Kamulyan, obat itu berupa daun pohon kehidupan.
Tetua adat dan kepala desa memilih seorang pemuda bernama Iman, seorang yang cakap, kuat dan paling berani dibandingkan pemuda desa lainnya untuk berangkat ke Gunung Kamulyan.
Singkat cerita Sang pemuda berhasil mendapatkan obat itu, bukan hanya daunnya tetapi dia berhasil memperoleh tunas pohon kehidupan. Tetapi sayangnya untuk mengobati seluruh penduduk desa, Iman membutuhkan ribuan daun dari pohon kehidupan. Dan itu hanya bisa diambil andai tunas pohon itu sudah menjadi besar. Sang pemuda itu kecewa saat menyadari bahwa perjuangannya belum selesai, karena apa yang sudah dilakukannya untuk mendapatkan obat dari Gunung Kamulyan sia – sia saja andai penduduk desa dan keluarganya belum bisa disembuhkan.
Saat dia masuk di tapal batas desa dia sudah disambut dengan pandangan sinis oleh penduduk desa. Ternyata seluruh penduduk desa sudah terserang penyakit hilang ingatan, termasuk juga keluarganya. Dia bingung, dalam hati dia berharap akan disambut laksana pahlawan yang membawa harapan kesembuhan bagi pendududk desa., kenyataannya dia dipandang aneh oleh teman - temannya
Akhirya Iman membangun pondok jauh dipinggiran desa, sebagai tempat dia untuk menyemai tunas pohon kehidupan. Itu dia lakukan derngan tujuan mulia agar seluruh penduduk desanya bisa sembuh.
Ternyata terapi herbal dari daun pohon kehidupan itu bukan hanya dilakukan sekali, namun harus dilakukan dengan  rutin memakan daun tersebut. Akhirnya untuk menjaga kewarasannya Iman selalu makan daun itu.
Hari demi hari, minggu demi minggu bulan pun berganti bulan pohon kehidupan bertumbuh pelan sekali, setiap kali muncul tunas baru tunas yang lama sudah hamper habis dimakan Iman sendiri demi menjaga kewarasannya. Demikianlah pohon itupun tidak pernah cukup untuk mengobati penduduk desa.
Karena kejenuhan untuk menjadi orang aneh di desanya sendiri akhirnya Iman memutuskan untuk tidak memakan daun pohon kehidupan yang membuatnya semakin hari semakin hilang ingatannya dan menjadi sama dengan orang – orang didesanya.

KEMBALI KE BACAAN
Yunus adalah nabi yang mendapat tugas sama seperti Iman dalam cerita diatas, yaitu menyampaikan perintah Allah untuk bertobat kepada penduduk Ninewe ( dihuni suku bangsa Asyur musuh Israel). Tapi kerena ketakutan Yunus melarikan diri, sampai akhirnya dimakan ikan dan dimuntahkan lagi.
Perikom bacaan kita lebih menekankan pada sikap orang Ninewe saat merespon perintah Allah. Mereka segera bertobat menyesali diri dan berdoa, demikian juga para pemimpin nya. Sehingga Penyesalan mereka atas segala kesalahan yang dilakukan secara bersama- sama itu didengar oleh Allah.
Pertobatan massal demikian penulis mengistilahkannya, jadi sebuah kegiatan untuk kebaikan yang dilakukan secara bersama – sama dilandasi kesadaran diri untuk mengubah keadaan agar menjadi lebih baik.
Renungan ini sebenarnya merupakna respon saya terhadap tema pertobatan yang beberapa waktu sebelum paskah menjadi tema utama renungan  ibadah  di GKJW.
Sebuah kebaikan jika dilakukan sendiri itu baik bahkan sangat baik bagi diri sendiri maupun lingkunagn hanya efek yang ditimbulkan relative kecil dibandingkan jika  itu dilakukan secara bersama – sama.
Pertobatan kita juga demikian, andaikan seluruh masyarakat itu sepakat bahwa tindak korupsi itu jahat, maka secara otomatis budaya korupsi akan terkikis dengan sendirinya. Masalahnya semua orang menganggap korupsi, kolusi, nepotisme itu wajar. Seperti seorang yang menerima Tip dari apa yang sudah dilakukannya. Sehingga mengkikis budaya itu sangat susah.
Coba kita renungakan, beberapa kegiatan yang dilakukan bersama – sama untuk kebaikan bersama. Adakah yang berjalan mulus tanpa protes ??. Tapi coba kalau ada rencana mengadakan pasar malam dengan mengundangnArtis ibukota yang seksi – seksi, atau yang menjadi trendsetter, biarpun menghabiskan dana puluhan atau ratusan juta pasti yang protes hanya sedikit orang atau mungkin yang protes dianggap orang aneh atau sok alim.
Secara organisasi penulis respec dengan berita di TV bahwa DPP NU sedang merumuskan sebuah fatwa harap terhadap korupsi, dan meyebut koruptor itu Kafir
Pernah juga ormas tersebut menyerukan menunda bayar pajak sampai ada penjelasan resmi pemerintah terhadap korupsi di direktorat pajak ( kasus Gayus ).

Bagaimana dengan gereja ?? Beranikah gereja sebagai pemimpin umat untuk memaklumkan pertobatakan massal bagi jemaatnya ?? (penulis khok belum pernah mendengar gerakan tersebut)

PESAN.
Ada Sebuah Tulisan yang pernah saya baca diGunung Buthak (dekat Gunung Kawi dan G. Vanderman - Blitar) “ Kesalahan terbesar pendaki adalah TAKUT, dan dosa terbesar Pendaki adalah PUTUS ASA”

Bapak ibu sekalian, beriman itu adalah sebuah perjuangan, perjuangan itu butuh strategi, butuh keihklasan,butuh kerjasama. Dan taruhannya terberatnya adanya nyawa kita sendiri. Tapi buah perjuang iman itu adalah mahkota kehidupan kekal,
Jika perjuangan itu berat akankah kita takut??,
Jika perjuangan itu berat apakah kita putus asa??

Jawaban ada dikita masing – masing namun Yesus sebagai Panglima kita tidak pernah sekalipun memerintahkan kita mundur, dan janji yang Dia berikan adalah Kasih dan penyertaan yang tidak akan pernah putus selama – lamanya. Dan Allah telah menjanjikan mahkota kehidupan bagi umatnya yang setia.

" Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi dia." (Yakubus 1:12)

Rabu, 30 April 2014

BELAJAR BERIMAN


SEJAUH DOA

Suatu ketika istriku menceritakan kepadaku bahwa temannya berhasil sembuh setelah didoakan oleh Pak Ahmad, dia sangat kagum dengan kemampuan Pak Ahmad yang bisa menyembuhkan orang melalui doa - doanya. Refleksi istriku selanjutnya, kenapa kalau kita yang berdoa khok rasaya gak pernah ada jawaban dari Tuhan atau jawaban itu datangnya lama sekali. Mungkin jarak kerajaan Allah terlalu jauh dari dunia kita sehingga doa – doa kita tersesat atau menguap diterpa angin.
Hubungan Allah dengan umatnya dibangun dengan pola interaksi dimana Allah selalu memberikan alternatif keputusan pada umatnya saat dia akan menjalani kehidupannya. Catatan beriman Kristen yang tidak berubah dari hubungan Allah dengan manusia adalah ; Allah sangat mengasihi manusia dan menyertai manusia apapun keadaannya. Sehingga yang terjadi pada hidup manusia bukan takdir (kehendak mutlak Allah ) namun Kasih karunia yaitu Allah akan meyertai apapun keputusan manusia dengan memberikan konsekwensi terhadap keputusan itu.
Posisi manusia adalah ciptaan Allah, tapi diciptakan secara khusus berbeda dengan ciptaan yang lain. Manusia diciptakan sesuai citra Allah, sehingga selain kehidupan kepada manusia ditambahkan karunia akal budi dan kehendak. Dengan akalnya manusia akan berusaha mengubah hidupnya untuk menjadi baik, dengan budi pekerti manusia berusaha menemukan Allah dalam pengalaman hidupnya. Juga kehendak memberikan manusia keputusan dimana dia harus berada, bagaimana keadaannya, dan apa yang akan dilakukannya. Bahkan manusia pertama Adam dan Hawa pun diberi kebebasan saat tinggal di Taman Eden. Namun kebebasan itu tetap ada batasnya yaitu seluruh buah di taman itu boleh dimakan kecuali buah pengetahuan baik dan buruk.
Saat berkomunikasi, Allah memberikan manusia kebebasan, apakah dia mau mendekat atau tidak mendekat , hanya semua itu ada konsekwenasinya. Saat kita jauh dari Allah maka sumber pertolongan kita akan jauh dari kita. Seumpama kita bermalam di pegunungan dengan suhu yang dingin, maka Alllah adalah perapian kita yang akan menberikan kehangatan bagi tubuh kita. Sehingga saat posisi kita semakin jauh dari perapian maka hawa dingin akan merasuk ke semua tulung kita namun jika kita mendekat ke perapian maka kehangatan akan kita rasakan.
Doa kita adalah jembatan antara kita dan Allah, media kita menyampaikan kehendak, harapan , keluh kesah dan banyak hal lainya. Saat kita berkomunikasi dengan Allah membuka seluruh hati dan pikiran kita adalah keniscahyaan ,tidak ada yang disembunyikan sehingga dalam ketulusan ini akan muncul kepasrahan karena pada dasarnya kita bukan siapa - siapa dan tidak punya apa - apa. Dalam konteks iman Kristen setiap manusia posisinya sama dimata Allah, jadi setiap manusia berhak berkomunikasi dengan Allah.
Namun pengalaman untuk menjadi lebih dekat dengan Allah adalah proses yang harus dilatih. Latihan spiritiual ini dimasing - masing budaya berbeda tapi secara umum latihan ini meliputi berlatih kesabaran, ketekunan, mengasihi sesamanya, mengalahkan diri sendiri.
Akhirnya kita tidak usah heran bahkan rendah diri manakala doa orang lain mudah dikabulkan sedangkan doa kita seakan lenyap ditelan bumi. Karena Allah adalah yang terutama dan yang utama dalam pusat hidup kita jadi percayalah bahwa Allah akan selalu menyertai kita walaupun kita merasa kadang diabaikan.
Doa adalah nafas hidup orang beriman karenanya saat nafas itu selalu dihembuskan maka kesegaran akan dirasakan, saat doa selalu dipanjatkan maka damai sejahtera akan terasakan dalam hidup kita. Karena Jarak antara Allah dan kita hanya sejauh doa - doa kita.

Daniel Kurniadi****

Jumat, 25 April 2014

PROSES KEHIDUPAN BERBUAH KEDEWASAAN


Seorang teman megatakan tentang kepribadian temannya “ Sebenarnya Parjo (nama alias) itu orangnya kaku dan keras hati namun karena agamanya dia tidak berani mengeraskan hatinya”. Penilaian temanku terhadap si Parjo ini di dasari dengan kemampuan temanku melihat batin seseorang dengan naluri yang sudah dipelajarinya selama ini.
Aku tidak menanggapi itu dengan dengan serius hanya  aku berfikir dan merenung : Bijaksanakah tindakan si Parjo atau Kepribadian si Parjo itu hanya sebuah topeng keagamaan.
Renunganku menempatkan si Parjo sebagai orang oarng yang bijaksana, karena secara psikologi dia sudah bisa mengalahkan ego pribadinya diganti dengan standart moral agama yang di yakininya. Dugaanku proses itu berlangsung sangat panjang dengan banyak benturan, pukulan, kebangkitan, perjuangan dan liku- liku kehidupann lainnya. Dari proses inilah pribadi si Pajo terbentuk, pribadi yang sangat menghargai kehidupan dan menempatkan hidup ini untuk kehidupan itu sendiri. Jika mengutip tek kitab suci dari
Yakubus 2 : 20 "Hidupku bukan aku lagi melainkan Kristus yang hidup didalamku".
Kehidupan ini bukan semata – mata mengisinya untuk kesenangan pribadi tapi juga kesenangan dan kebahagian orang lain atau makhluk hidup lainya. Jadi ketika hidup seseorang sudah biasa selaras dengan lingkungan dan alam semestanya, maka apa yang menjadi tindakan dan fikirannya seperti cermin yang akan memancarkan aura posistif bagi sekitarnya.
Aura posistif ini hasil dari proses Menepatkan Allah dipusat edar pikiran kita, dan  hal ini bukanlah sesuatu yang mudah, karena faham modern melihat bahwa kekuatan otak dan pribadi manusia bisa mengubah segalanya. Namun jika kita renungakan siapa Diri kita??, apakah kita lebih indah dari awan dilangit? Rasanya khok tidak. Apakah kita lebih cemerlang dari tetes embun dipagi hari? Terlalu berlebihan. Atau anda merasa lebih berwarna dari pelangi? Narsis deh !!.
Hidup adalah sesuatu yang indah tetapi keindah hidup ini bukan sesuatu yang harus disombongkan dengan membandingkan dengan keindahan – keindahan dunia ini. Keindahan hidup ini adalah saat kita mampu mengenali siapa diri kita dan apa yang Tuhan kehendaki terhadap kita untuk kehidupan ini.
Si Parjo adalah contoh kecil tentang memaknai hidup, dia mampu membuat orang lain tersenyum, mencari solusi setiap kali lingkungan sekitar melihat subuah masalah. Dengan senyum dia selalu berusaha rendah hati, biarpun sebagian orang menilai dia sudah di injak – injak. Harga diri bukan sesuatu yang harus diperjuangkan tetapi sebuah nilai yang disematkan orang lain kerena kebaikan universal yang telah dilakukannya atau kontribusi seseorang tehadap kemajuan kehidupan ini.
Kemudian melakukan kebaikan dengan alas an apapun bagiku bukan sebuah topeng namun perilaku atas pancaran hati orang tersebut. Jadi kalau aura atau pancaran hati seseorang itu terang maka kebaikan akan terjadi dalam perilakuknya namun jika pancaran hati seseorang penuh kekalutan maka yang ada hanya kecemburuan iri hati kedengkian dan macam – macam hal negatif lainnya.
Topeng kebaikan itu bisa dikatakan topeng jika seseorang itu hanya sesaat saja atau temporer melakukan kebaikannya setelah maksudnya tercapai maka dia akan berlaku sebaliknya atau malah lebih kejam lagi dari sebelumnya. Sedangkan perilaku kebaikan adalah kebaikan yang dilakuan terus - menerus tanpa ada pamrih apapun, atau seandainya ada pamrih semua itu demi kebaikan sesama dan membuat kehidupan ini semakin baik.  Parjo adalah sedikit orang baik dari banyak  orang yang bertopeng , namun andai yang sedkit ini tidak ikut tercemar dengan keburukan dunia ini mungkin dunia ini masih bisa diselamatkan. Tapi jika yang Cuma sedikit ini semakin terkikis oleh arus modernisasi, maka kita- kita yang merasa bermoral ikut bertanggung jawab atas dosa mereka.

Daniel Kurniadi***