PERTOBATAN MASSAL
BACAAN : YUNUS 3
: 1 - 10
INTRO
* Jika dalam sebuah komunitas ada 1 orang waras hidup
diantara 1000 orang gila, siapakah yang dianggap gila ?? Dan siapakah yang
dianggap waras ???
Disebuah
desa yang damai tiba - tiba dilanda pageblug “”hilang ingatan”, orang yang dulu
hidup tenang mendadak menjadi gelisah, yang dulunya bersahabat berubah
bermusuhan. Yang dulu rendah hati berubah menjadi sombOng yang jujur menjadi
pendusta.
Hal
aneh itu awalnya sangat mengejutkan penduduk desa sampai merekapun takut keluar
rumah. Akhirnya sang kepala desa memanggil para tetua adat yang masih waras
untuk berunding. Perundingan tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa harus ada
seseorang yang berangkat mencari obat untuk pageblug hilang ingatan. Konon obat
itu hanya ada digunung Kamulyan, obat itu berupa daun pohon kehidupan.
Tetua
adat dan kepala desa memilih seorang pemuda bernama Iman, seorang yang cakap,
kuat dan paling berani dibandingkan pemuda desa lainnya untuk berangkat ke
Gunung Kamulyan.
Singkat
cerita Sang pemuda berhasil mendapatkan obat itu, bukan hanya daunnya tetapi
dia berhasil memperoleh tunas pohon kehidupan. Tetapi sayangnya untuk mengobati
seluruh penduduk desa, Iman membutuhkan ribuan daun dari pohon kehidupan. Dan
itu hanya bisa diambil andai tunas pohon itu sudah menjadi besar. Sang pemuda
itu kecewa saat menyadari bahwa perjuangannya belum selesai, karena apa yang
sudah dilakukannya untuk mendapatkan obat dari Gunung Kamulyan sia – sia saja
andai penduduk desa dan keluarganya belum bisa disembuhkan.
Saat
dia masuk di tapal batas desa dia sudah disambut dengan pandangan sinis oleh
penduduk desa. Ternyata seluruh penduduk desa sudah terserang penyakit hilang
ingatan, termasuk juga keluarganya. Dia bingung, dalam hati dia berharap akan
disambut laksana pahlawan yang membawa harapan kesembuhan bagi pendududk desa.,
kenyataannya dia dipandang aneh oleh teman - temannya
Akhirya
Iman membangun pondok jauh dipinggiran desa, sebagai tempat dia untuk menyemai
tunas pohon kehidupan. Itu dia lakukan derngan tujuan mulia agar seluruh
penduduk desanya bisa sembuh.
Ternyata
terapi herbal dari daun pohon kehidupan itu bukan hanya dilakukan sekali, namun
harus dilakukan dengan rutin memakan
daun tersebut. Akhirnya untuk menjaga kewarasannya Iman selalu makan daun itu.
Hari
demi hari, minggu demi minggu bulan pun berganti bulan pohon kehidupan
bertumbuh pelan sekali, setiap kali muncul tunas baru tunas yang lama sudah
hamper habis dimakan Iman sendiri demi menjaga kewarasannya. Demikianlah pohon
itupun tidak pernah cukup untuk mengobati penduduk desa.
Karena
kejenuhan untuk menjadi orang aneh di desanya sendiri akhirnya Iman memutuskan
untuk tidak memakan daun pohon kehidupan yang membuatnya semakin hari semakin hilang
ingatannya dan menjadi sama dengan orang – orang didesanya.
KEMBALI KE BACAAN
Yunus adalah nabi yang mendapat
tugas sama seperti Iman dalam cerita diatas, yaitu menyampaikan perintah Allah
untuk bertobat kepada penduduk Ninewe ( dihuni suku bangsa Asyur musuh Israel).
Tapi kerena ketakutan Yunus melarikan diri, sampai akhirnya dimakan ikan dan
dimuntahkan lagi.
Perikom bacaan kita lebih
menekankan pada sikap orang Ninewe saat merespon perintah Allah. Mereka segera
bertobat menyesali diri dan berdoa, demikian juga para pemimpin nya. Sehingga Penyesalan
mereka atas segala kesalahan yang dilakukan secara bersama- sama itu didengar
oleh Allah.
Pertobatan massal demikian
penulis mengistilahkannya, jadi sebuah kegiatan untuk kebaikan yang dilakukan
secara bersama – sama dilandasi kesadaran diri untuk mengubah keadaan agar
menjadi lebih baik.
Renungan ini sebenarnya merupakna
respon saya terhadap tema pertobatan yang beberapa waktu sebelum paskah menjadi
tema utama renungan ibadah di GKJW.
Sebuah kebaikan jika dilakukan
sendiri itu baik bahkan sangat baik bagi diri sendiri maupun lingkunagn hanya
efek yang ditimbulkan relative kecil dibandingkan jika itu dilakukan secara bersama – sama.
Pertobatan kita juga demikian,
andaikan seluruh masyarakat itu sepakat bahwa tindak korupsi itu jahat, maka
secara otomatis budaya korupsi akan terkikis dengan sendirinya. Masalahnya
semua orang menganggap korupsi, kolusi, nepotisme itu wajar. Seperti seorang
yang menerima Tip dari apa yang sudah dilakukannya. Sehingga mengkikis budaya
itu sangat susah.
Coba kita renungakan, beberapa
kegiatan yang dilakukan bersama – sama untuk kebaikan bersama. Adakah yang
berjalan mulus tanpa protes ??. Tapi coba kalau ada rencana mengadakan pasar
malam dengan mengundangnArtis ibukota yang seksi – seksi, atau yang menjadi
trendsetter, biarpun menghabiskan dana puluhan atau ratusan juta pasti yang
protes hanya sedikit orang atau mungkin yang protes dianggap orang aneh atau
sok alim.
Secara organisasi penulis respec
dengan berita di TV bahwa DPP NU sedang merumuskan sebuah fatwa harap terhadap
korupsi, dan meyebut koruptor itu Kafir
Pernah juga ormas tersebut
menyerukan menunda bayar pajak sampai ada penjelasan resmi pemerintah terhadap
korupsi di direktorat pajak ( kasus Gayus ).
Bagaimana dengan
gereja ?? Beranikah gereja sebagai pemimpin umat untuk memaklumkan pertobatakan
massal bagi jemaatnya ?? (penulis khok belum pernah mendengar gerakan tersebut)
PESAN.
Ada Sebuah Tulisan yang pernah
saya baca diGunung Buthak (dekat Gunung Kawi dan G. Vanderman - Blitar) “
Kesalahan terbesar pendaki adalah TAKUT, dan dosa terbesar Pendaki adalah PUTUS
ASA”
Bapak ibu sekalian, beriman itu
adalah sebuah perjuangan, perjuangan itu butuh strategi, butuh keihklasan,butuh
kerjasama. Dan taruhannya terberatnya adanya nyawa kita sendiri. Tapi buah perjuang
iman itu adalah mahkota kehidupan kekal,
Jika perjuangan itu berat akankah
kita takut??,
Jika perjuangan itu berat apakah
kita putus asa??
Jawaban ada dikita masing –
masing namun Yesus sebagai Panglima kita tidak pernah sekalipun memerintahkan kita
mundur, dan janji yang Dia berikan adalah Kasih dan penyertaan yang tidak akan
pernah putus selama – lamanya. Dan Allah telah menjanjikan mahkota kehidupan
bagi umatnya yang setia.
" Berbahagialah
orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan
menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang
mengasihi dia." (Yakubus 1:12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar