SANG LEGENDA
Visi Melintasi TradisiSuatu hari Raden saleh menerima surat dari sahabatnya seorang pelukis Belanda, dalam surat itu sahabatnya mengabarkan kalau dia sedang sakit. Sahabatnya itu meminta Raden Saleh untuk mengunjunginya. Maka berangkatlah Raden Saleh kerumah sahabatnya, alangkah terkejut Raden Saleh ketika mendapati didalam rumah terdapat peti mati lengkap dengan karangan bunga. Raden Saleh menangis sedih didepan peti yang didalamnya ada seorang belanda terbaring lengkap dengan busana kebesaran khas orang eropa, Raden Saleh meratapi kematian sahabatnya itu.
Tiba – tiba dalam kesedihannya Raden Saleh merasa pundaknya ada yang memegang, saat menoleh betapa terkejutnya dia karena sahabatnya tersebut sudah berdiri dihadapannya. Dia bingung bagaimana mungkin sahabatnya sudah berdiri didepannya?, ternyata sahabatnya sedang memamerkan kemahiran melukis potret diri sehingga Raden Saleh pun tidak bisa membedakan lukisan dirinya didalam peti yang tampak seperti nyata.
Setelah berbincang – bincang sahabatnya menawarkan Raden Saleh untuk menginap dirumahnya. Pagi hari sehabis mandi, sahabat Belanda itu marah – marah karena melihat sandalnya tertukar sebelah dengan bakiak Raden Saleh. Dia mendatangi Raden Saleh serta menanyakan tentang sandalnya. Tetapi sahabat Belanda ini kaget, ternyata bakiak Raden Saleh tetap sepasang dan tidak tertukar. Raden Saleh tersenyum serta meerangkan kalau sandal yang beda sebelah itu cuma lukisan, akhirnya mereka berdua tersenyum bersama.
Itulah cerita yang pernah penulis dengar dari seorang guru seni rupa saat penulis masih duduk dibangku SMP. Tidak tahu dari mana sumbernya tapi sang guru menjelaskan bahwa Raden Saleh merupakan sosok seniman yang memperjuangkan harga diri bangsa Indonesia ini lewat lukisannya. Dia tidak mau kalau rakyat Indonesia selalu dianggap bodoh sehingga dengan gaya bercanda dengan lukisan sandal yang tertukar dia ingin menunjukan bahwa lukisannya tidak kalah dengan lukisan orang Belanda .
Itulah kali pertama penulis mendengar cerita tentang seorang pelukis bernama Raden Saleh. Setelah itu penulis mencoba mencari lagi kisah – kisah tentang Raden Saleh, Dalam benak penulis waktu itu gambaran Raden Saleh seperti Ki Hajar Dewantara seorng pejuang pendidikan. Sedikit – demi sedikit penulis mulai mengenal sang maestro senirupa Indonesia ini biarpun sumbernya sedikit sekali. Menurut penulis, tokoh Raden Saleh ini layak dimasukkan dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia dibidang kesenian
Raden Saleh yang keturunan pribumi sempat belajar cukup lama di Eropa, hal ini membuat Raden Saleh mengalami dekulturisasi dalam dirinya, Suatu pengalaman yang menguji kedewasaan seseorang; bisakah dia menjadi dirinya sendiri atau malah memilih menjadi sosok baru cerminan dari lingkungan barunya di eropa. Namun Raden Saleh bisa menunjukkan bahwa dia memiliki karakter yang sangat kuat, bisa dibuktikan dalam sejarah hidupnya yang selalu membuat kesan rendah hati, menyenangkan dan murah senyum khas karakter masyarakat Jawa. Selain itu pilihan terakhir hidupnya untuk kembali ke Pulau Jawa juga cerminan betapa Raden Saleh sangat mencintai negerinya, walaupun di Eropa dia mendapat kehidupan yang lebih mapan.
Semangat dan rasa nasionalisme Raden Salehlah yang perlu diteladani oleh generasi muda sekarang ini. Semangat seorang seniman yang hidup dalam masyarakat Jawa yang masih belum peduli terhadap karya seni, berusaha menekuni kemampuan berkesenian dengan serius. Menunjukkan betapa visi kedepan Raden Saleh yang berusaha mengajak masyarakat berfikir lebih maju lewat lukisan, jauh melampaui fikiran masyarakat awam kala itu.
Juga kecintaan Raden Saleh terhadap tanah kelahirannya tersirat dari keseriusannya mengangkat tradisi Jawa dalam lukisannya. Seperti lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro, dilukiskan Pangeran Diponegoro dengan pakaian kebesarannya yang bercirikan pemimpin Jawa juga para pendukung setia Pangeran yang meratapi penangkapannya masih memakai pakaian adat jawa dengan penutup kepala khas orang jawa. Semua ini merupakan pencerminan karisma Raden Saleh seorang bangsawan Jawa yang tidak mau memasung fikirannya dengan budaya Eropa tempat dimana dia belajar berkesenian. Mungkin bagi Raden Saleh semangat kemerdekaan bangsa Indonesia harus diperjuangan dari semua bidang termasuk bidang kesenian.
Semangat Raden Saleh inilah yang harusnya diangkat dari bangsa ini, dimana masyarakat selalu beranggapan yang beraroma luar negeri selalu baik, dan engan untuk menggali potensi positif bangsanya sendiri. Padahal bangsa Indonesia ini penuh dengan potensi potensi positif yang masih belum tergarap baik. Juga Karakter yang kuat untuk tetap berjuang dan tidak cepat merasa puas dengan sesuatu yang sudah didapat, membuat seseorang tetap berjuang dan tidak berpangku tangan . Karena kesadaran tentang arti hidup yang bermakna bukan hanya untuk diri sendiri tetapi saat kehidupan itu bisa berarti buat orang lain, semoga.(Daniel Kurniadi)
* Pernah diikutkan lomba penulisan essai tingkat nasional "Mengenang Raden Saleh"