Rabu, 30 Oktober 2013

KEPEMIMPINAN KRISTEN

Renungan Oktober 2013
Bacaan : KELUARAN 18 : 13 -27
Nats  :

Intro :
" Ada sebuah pertanyaan  apa beda antara pemimpin dan penguasa ???
Pemimpin segala kebijakannya berorentasi/ mengutamakan anggotanya

Penguasa orentasi kebijakanya terserah kepada subjek nya, objek atau anggota hanya pelengkap, kalau dibtuhkan akan dipakai kalau tidak dibutuhkan akan ditendang.

Kembali ke bacaan : Bacaan kita juga menceritakan bagaimana Musa memimpin bangsa Israel, Musa dengan segala potensinya berusaha untuk melayani bangsanya. Sampai - sampai jika anggotanya mempunyai perkara harus menunggu nasehat/keputusan Musa mulai dari pagi sampai petang.
Saat mertua musa berkunjung dia melihat semua itu kurang efisien KARENA  bisa seharian Musa melayani umatnya dan belum tentu bisa selesai dalam sehari itu (indent).
Mertua musa melihat Musa jadi terlalu capek, dan pasti ada yang kecewa karena perkaranya tidak bisa tertangani tuntas ( bisa karena waktu, fisik Musa, psikologis, kebiasaan dari 12 suku yang juga berbeda)
Point yang diusulkan Mertua Musa
Pendelegasian : Pembagian tugas secara merata sesuai dengan porsinya dan kemampuan. Jadi setiap individu itu mempunyai talenta yg berbeda dan diberdayakan sesuai talentanya
 Pengeloompokan / Sel - sel, : Dari kelompok yang sangat besar dibagi menjadi , lebih kecil dan sangat kecil. Memungkinkan setiap masalah bisa diamati dengan rinci.
 Kaderisasi melalui sharing / pelatihan : Melatih individu baru untuk belajar tentang kepemimpinan sari pemimpin utama selanjutnya itu akan di sharingkan dengan rekan yang lain, rekan yang lain meneruskan lagi dan terus menerus secara kontinu. (Sejarah penulisan Alkitab kita juga terjadi seperti itu, dituturkan dari orngtua ke anak, anak ke cucu, cucu ke cicit sampai manusia mulai mengenal tulisan).
 Bapak ibu  sekalian diri kita ini juga adalah pemimpin, sekurang - kurangnya adalah pemimpin untuk diri kita sendiri, apabila kita bisa memimpin diri untuk belajar lebih baik dari waktu ke waktu. Maka kita sdh bisa menjadi pemimpin. (3 aspek)
*Kalau tidak kuat dg 1 tangan - 2 tangan , - dipikul, digendong (dg alat)
*ingin membersihkan rumah, langsung semua butuh waktu & tenaga. Bisa dibagi teras dulu, dapur dhari selanjutnya, r. Tamu dst
*kita mengajarkan kemampuan kita kepada yunior kita atau teman yg membutuhkan
 selanjutnya skala lebih besar pemimpin keluarga :
* pembagian tugas suami istri, anak
*pengelompokkan kebutuhan: rutin, mendesak, pelengkap
*kaderisasi : sharing, catatan khusus
Lebih besar lagi pemimpin warga : Ketua wilayah, membagia diri dengan UP-UP, (sel) kalau wilayah besar maka akan ada rayon. Kaderisasi katekisasi mengajar SM

Pesan :
Bapak ibu kita semua dibekali kemampuan oleh Tuhan, marilah dengan kemampuan yang sudah diberikan oleh Tuhan kita berusaha untuk menjadi lebih baik ( bertumbuh dalam iman, mengerti akan kehendak Tuhan,bisa menbedakan mana yang baik dan mana yang harus dihindari.

Memimpin bukan berarti harus didepan tetapi berusaha menata sesuai yang ada menjadi lebih mermanfaat bagi diri kita, sesama juga bagi pekerjaan Allah. Belajarlah untuk selalu dipimpin oleh Allah untuk memimpin diri sendiri. Amin

**** Daniel Kurniadi ****

PERSIAPAN PRAJA GKJW 2014

Mengemban misi untuk menggairahkan pelayanan Anak dan Remaja Gereja bagi penulis,adalah sebuah karunia, melalui DPAR berapa waktu lalu menugaskan penulis untuk melakukan perjalanan dinas ke jemaat Tunjungrejo-Lumajang. Kunjungan ini berkaitan dengan rencana Perkemahan Remaja GKJW 2014 (PRAJA 2014).
Rencana ini merupakan hasil sidang Majelis Agung no107/tahun 2013. yang menyatakan jemaat Tunjungrejo ditunjuk sebagai tuan rumah PRAJA 2014. Jumat 23 Agust 2013 DPAR dan PHMA melakukan pertemuan dengan PHMD Besuki Barat dan KPAR Jemaat Tunjungrejo - di Tunjungrejo -Yosowilangun - Lumajang
Berangkat dari Sidoarjo Pukul 10.00 dengan memakai Motor Yupiter kesayangan, aku menuju Kejapanan - Pasuruan. Dari sana motor aku titipkan dilanjutkan dengan tranportasi bis antar kota Kejapanan - Malang. Rute bermotor Sidoarjo - Kejapanan memang sudah biasa aku lakukan sejak 6 tahun  lalu  dimulai sejak adanya lumpur Lapindo - Porong. Kulakukan kebiasaan ini untuk menghindari kemacet di raya Porong yang tidak bisa diprediksi.
Sampai di Balewiyata - Sukun - Malang pukul 13.30, Menemui PJS Wasekum (karena belum pelantikan) Pdt. Retnosari. Di Kantor Majelis Agung GKJW penulis diajak makan siang dengan sayur lodeh dan ikan pindang (ssst... Kata kokinya jangan rame2). Jam 14.00 kami berangkat menuju ke Jemaat Tunjungrejo - Lumajang. Diperjalanan kami sempat Wisata Kuliner Bakso Favorit - Turen - Malang atas Undangan Ketua MA yang sedang mampir makan disana.
Perjalanan Malang - Lumajang cukup melelahkan karena melewati rute pegunungan yang berkelok - kelok dan sempit,. Di daerah Pronojiwo - Lumajang Penulis  mulai merasa pusing kepala dan memohon istirahat karena mabuk kendaraan ( Waduh huff....).
Rute yang kami lewati : Malang - Turen - Dampit - Pronojiwo - Pasirian - Yososwilangun - Tunjungrejo. Kami tiba dijemaat Tunjungrejo pukul 19.00 sesuai yang disepakati dalam surat Majelis Agung ke Jemaat Tujungrejo, namun PHMD Besuki Barat melayangkan undangan jam 19.30 ( Joko Sembung naik andong ; gak nyambung dong !!!).
Acara molor lagi karena rekan - rekan anggota PHMD Besuki Barat belum lengkap., akhirnya pertemuan baru diawali Pukul 20.30 setelah menikmati makan malam terlebih dulu. Pertemuan dibuka oleh Pdt. Cipto - Tunjungrejo menyampaikan keperluan Team DPAR dan PHMA berkunjung ke jemaat Tunjungrejo. Penjelasan dilanjutkan oleh PHMA diwakili Pdt. Retnasari tentang putusan Sidang MA no 107/2013 tentang penunujkan jemaat Tunjungrejo sebagai tuan rumah PRAJA 2014. Beliau juga berharapa dukungan dari Jemaat Tunjungrejo terhadapa pelaksanaan PRAJA 2014. Teknis acara dan berbagai pernik kegiatan disampaikan oleh Ibu Devi Sitepu sebagai Ketua DPAR GKJW. Forum tanya jawab diberikan setelah materi teknis oleh Ibu Devi selesai dipaparkan. Kegiatan Rakor selesai pukul 21.30 WIB ditutup dengan doa oleh KPARD Besuki Barat. Pdt. Kuncoro .
Peserta rapat pulang ke tempat masing - masing dengan mesepakati hasil :
Pelaksanaan PRAJA : 5-7 Juli 2014 (selama 3 hari 2 malam)
Tempat : GKJW Jemaat Tunjungrejo - Lumajang
Total peserta : 660 orang
* 2 remaja x 158 Jemaat (1 putri dan 1 putra) = 316 orang
* 1 Pamong remaja x 158 Jemaat GKJW         = 158 orang
* 2 orang utusan MD x 13 MD             =  26 orang
* Panitia (Sterring Committee, Organize Committee)+Fasilitator = 110 orang
* Undangan =  50 orang
Teknis Kegiatan terlampir di acara
Pertemuan selanjutnya sekitar Bulan Oktober tempat : Menyusul

Semoga PRAJA 2014 menjadi berkat bagi seluruh warga GKJW khususnya Bagi seluruh KPARJ GKJW lebih khusus lagi bagi remaja GKJW (*i****)

Kamis, 22 Agustus 2013

SAWAN MACAN BENGGALA

    Suatu malam aku bersama istri & anakku menonton TV untuk program acara film anak-anak, yang memang sejak sore sudah ditonton anakku. Cuaca diluar kurang bersahabat, angin bertiup kencang disertai hujan gerimis yang tak kunjung reda sejak tengah hari tadi.
   
     Sengaja sore ini aku gak buka studio foto karena alasan cuaca, kasihan anakku kalau terhempas angin yang menyusup tulang ini. Aku melihat kondisi anakku agak kurang sehat, mungkin kecapek'an setelah dua hari lalu kami seharian mengunjungi "saudara dan kerabat" tua kami di Taman Safari Indonesia 2 - Prigen - Jawa Timur.
    Setelah mengantuk aku ajak anakku tidur, suhu badannya mulai naik istriku panik. Obat flu anak langsung aku masukkan mulutnya, istrikupun sibuk mengkompres kepala serta badan anakku dengan handuk basah. Beberapa menit kemudian badan anakku tiba-tiba mengejang, istriku semakin panik, aku berusaha tenang dengan menggendong anakku sembari menahan mulutnya supaya tidak mengigit - gigit lidah. Sambil mengendong anakku aku berlari   sambil berpikir bagaimana langkah selanjutnya.
   
    Terlihat satu pintu rumah tetangga yang masih terbuka, Pak Yanto sang pemilik rumah kuminta tolong  untuk mengantarkan ke klinik terdekat. Alhasil 10 menit kemudian anakku sudah di IGD dengan kondisi baik. Setelah mendapat obat aku pulang dengan perasaan lega.
   
    Ternyata cerita kejangnya anakku tidak slesai sampai disitu, dirumah mertua kejadian jadi perbincangan bombastis. Sehari sesudah kejadian kejang ibu mertuaku segera konsultasi dengan "magician" dan mendapat keterangan bahwa anakku "sawanen"(diganggu roh halus jawa). Keterangan itu dikuatkan lagi oleh kakak iparku yang mendapat bisikan temannya yang sakti bahwa anakku sawanen. Mendengar itu istriku makin panik dan mulai mengingat-ingat kira2 dimana anak ini diganggu.
   
    Akhirnya dugaan Sawan atau Saben (Madura) melekat untuk mendiagnosa penyakit anakku. Kemudian muncul dugaan saat aku ajak anak dan istriku rekreasi ke Taman Safari Indonesia disitulah anak kesambet sawan. Hal ini didasarkan karena hari - hari sebelum dia kuajak keluargaku rekreasi bersama teman – teman perusahaan, anakku baik - baik saja.  Bahkan saat rekreasipun anak kelihatan lincah bermain - main dan melihat - lihat satwa yang ada TSI
    Dari teropong Supranatural, sangat mungkin  TSI sebagai biang sawan buat anakku karena TSI berada dalam lokasi hutan yang luas yang terkenal Screaming. Mungkin diantara teman – teman ada yang pernah mendengar keberadaan Alas Lalijiwa yang berada dilereng Gunung Arjuna, TSI itu berada dikawasan alas Lalijiwa.
    Aku sebagai bapak akhirnya juga menghubungkan, apa kiranya dia takut dengan beberapa koleksi hewan di TSI tersebut, sebab semester lalu saat dia diajak keluarga besar istriku rekreasi ke kebun binatang pulang juga langsung demam. Setelah mengingat saat rekreasi maka yang teringat adalah saat dia ketakutan melihat Harimau Banggala, Yang ditempatkan dilokasi restorant TS.
    Analissis Psikologis saya ( mencoba jadi analis awam : Sigmund Freud ) mungkinkan ketakutan dengan Macan Benggala itu terbawa dalam alam bahwa sadarnya. Sehingga menyebabkan sang anak menjadi depresi, kemudian reaksi dari depresi itu muncul dalam bentuk lain dalam tubuh sang anak seperti Demam, mengigau, atau kejang. Bisa juga muncul dalam ganguan fisik yang lain seperti muntah,mual, sakit kepala dan lainnya.
    Dari membandingkan kondisi anakku yang demam dan sempat kejang kemudian ketika dapat saran supaya memijat sekitar daerah leher, ternyata otot sekitar leher terasa kaku. Menurut terapis Massage (pijat) yang aku kenal, ketegangan otot sekitar leher itu bisa menimbulkan efek mimpi buruk. Ketegangan otot sekitar leher ini bisa disebabkan stress karena banyak pikiran atau posisi duduk yang kurang ideal saat dikantor atau terlalu lama membaca buku.
    Dari ilmu menggabung – gabungkan informasi dan mendengar dari banyak sumber dengan latar belakang faham yang berbeda sangat mungkin anakku terkena Sawan, tapi ini percaya atau tidak tergantung pembaca. Dan penulis termasuk kelompok yang yang tidak percaya. Karena tiga hari kemudian sejak kejadian kejang, anakku harus opname di Rumah Sakit dengan dignosa Gejala Demam Berdarah. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi, semoga sehat ya nak !!

Jumat, 31 Mei 2013

RENUNGAN KENAIKAN YESUS KRISTUS

Renungan 9 Mei 2013
Bacaan : Markus 16 : 15 - 20
Nats     : Ayat 15
“ Pergilah ke seluruh dunia,beritakanlah injil kepada segala makhluk “

Intro :
Kakak mau Tanya “ Siapa disini yang muridnya Tuhan Yesus ??? (diulang sampai serempak).
Coba kalau benar muridnya Tuhan Yesus kakak mau test’
“Laskar Kristus!!” sahutannya Siap Grak!! (diulang sampai serempak).
Karena kita semua termasuk kakak adalah murid Tuhan Yesus, supaya seragam kakak mau ajak buat adik2 membuat ikat kepala seperti yang kaka pakai. Adik2 mau??

Mengajak anak – anak membuat ikat kepala dari kertas Koran yang sudah disediakan (kurang lebih 5 menit). Dengan melihat Slide yang sdh disiapkan.

Adik – adik sebagai murid Tuhan Yesus kita harus tahu bahwa sebelum Tuhan Yesus naik ke surga Dia berkata : “ Pergilah ke seluruh dunia,beritakanlah injil kepada segala makhluk “

Nah pesan itu harus kita ingat dan kita laksanakan kapanpun dan dimanapun. Sebagai murid Tuhan Yesus kita harus siap berjuang: Berjuang untuk menjadi anak yang baik, berjuang menjadi anak yang pandai, berjuang untuk menjadi anak yang berbakti, dan berjuang untuk hal2 yang baik lainnya.

Kebangkitan dan kanaikan Tuhan Yesus menginspirasi anak – anak Tuhan untuk berani berbuat kebenaran, berani jujur, karena Tuhan sudah memberikan tanda – tanda kepada murid- muridnya bahwa Alllah akan melindungi mereka.

SIAP BERJUANG DEMI TUHAN YESUS!!
SIAP RAJIN BELAJAR DEMI TUHAN YESUS!!]
SIAP MENOLONG SESAMANYA DEMI TUHAN YESUS!!!!
BERJANJI TIDAK BERBOHONG DEMI TUHAN YESUS!!
BERJANJI TIDAK SUKA MARAH – MARAH DEMI TUHAN YESUS !!!
BERJANJI TAAT PADA ORANG TUA DEMI TUHA YESUS !!!!

Kembali ke bacaan :

Pesan :
Tuhan Yesus sudah mengorbankan dirinya mati di kayu salib demi menyelamatkan manusia ( menebus dosa manusia ). Bersediakan adik 2 menjadi lascar Kristus yang taat pada TUhan.
(DANIEL KURNIADI)

Selasa, 16 April 2013

Renungan April


Renungan April 2013
Bacaan : 1 Petrus 4 : 7 -11
Nats     : Ayat 7


Intro :
“ Sak duwur – duwure Gunung isik duwur dhengkul, sak duwur – duwur’e dhengkuL isik duwur gundul, Sak duwur – duwur’e gundul isik duwur sing Maha Luhur “

Terjemahan bebas :
Sak duwur – duwure Gunung isik duwur dhengkul :
Ini bermaksud bahwa Allah menciptakan manusia itu dengan segala kelebihan yang melekat pada dirinya dan melebihi kemampuan cipataan yang lain ( bahasa Kejadian : diciptakan sesuai Citra Allah ). Sehingga dengan segala kemampuannya tidak ada yang sulit bagi manusia jika dia mau berusaha. Gunung Himalaya ( 8000 Mdpl ) yang katanya atapnya dunia ini masih bisa dikalahkan oleh dengkulnya manusia.
Motivasi dan semangat,. itulah yang haruis terus dipelihara agar manusia dapat mencapai cita2nya. Stasiun TV pun sekarang banyak juga menayangkan acara Motivasi diri seperti Mario TEguh, dll.

sak duwur – duwur’e dhengku isik duwur gundul :
Usaha fisik  manusia tanpa disertai sebuah perencanaan yang tepat (Gundul : hikmat , akal budi , pikiran ) hasilnya juga tidak akan maksimal. Contohnya Kalau kita bekerja keras kemudian gaji hasil kerja kita tidak kita rencanakan dengan baik maka kehidupan kita pun tidak akan mencapai kehidupan yang kita harapkan. Beda jika kita merencanakan setiap hasil kerja kita pasti kita akan mendapatkan hasil sesuai atau mendekati apa yang kita cita2kan. ( Bijaksana dalam Hidup )

Sak duwur – duwur’e gundul isik duwur sing Maha Luhur
Mau menunjukkan betapa terbatasnya manusia tanpa campur tangan Allah dalam kehidupannya. Sehingga betapa hebatnya manusia melakukan & merencanakan kehidupannya namun jika Allah tidak berkenan maka semua akan sia- sia ( sedikit cerita tentang Tsunami Jepang : )

Kembali ke bacaan : Rasul Petrus menasehatkan dalam bacaan kita “ Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang supaya kamu dapat berdoa.”
Kehidupan kita ini seakan – akan berpacu dengan waktu (sangat dinamis ) berangkat kerja pagi, pulang sore atau pulang malam. Kehidupan diDunia ini baik yang menggunakan dengkul ataupun gundul sangat kompetitif . Seakan waktu yang diberikan Tuhan SELAMA 24 JAM sehari tidak cukup. Untuk dirinya sendiri saja tidak cukup apalagi untuk TUhan dan sesama.

Pesan :
Penghayatan iman saya memahami bahwa inti kehidupan ini adalah memuliakan nama Allah ( karena kita sudah ditebus dari semua dosa, hidup kita sudah dibeli dari maut untuk masuk dalam kemuliaan Allah yang kekal ).
Untuk itu marilah jalani kehidupan kita dengan senantiasa ingat akan Tuhan dan selalu berusaha mengasihi sesama kita Seperti juga Allah sudah lebih dahulu mengasihi kita.
**** Daniel Kurniadi ****

Senin, 14 Januari 2013

ESSAI

SANG LEGENDA

Visi Melintasi Tradisi

Suatu hari Raden saleh menerima surat dari sahabatnya seorang pelukis Belanda, dalam surat itu sahabatnya mengabarkan kalau dia sedang  sakit. Sahabatnya itu meminta Raden Saleh untuk mengunjunginya. Maka berangkatlah Raden Saleh kerumah sahabatnya, alangkah terkejut Raden Saleh ketika mendapati didalam rumah terdapat peti mati lengkap dengan karangan bunga. Raden Saleh menangis sedih didepan peti yang didalamnya ada seorang belanda terbaring lengkap dengan busana kebesaran khas orang eropa, Raden Saleh meratapi kematian sahabatnya itu.
Tiba – tiba dalam kesedihannya Raden Saleh  merasa pundaknya ada yang memegang, saat menoleh betapa terkejutnya dia karena sahabatnya tersebut sudah berdiri dihadapannya. Dia bingung bagaimana mungkin sahabatnya sudah berdiri didepannya?, ternyata sahabatnya sedang memamerkan kemahiran melukis potret diri sehingga Raden Saleh pun tidak bisa membedakan lukisan dirinya didalam peti yang tampak seperti nyata.
Setelah berbincang – bincang sahabatnya menawarkan Raden Saleh untuk menginap dirumahnya. Pagi hari sehabis mandi,  sahabat Belanda itu marah – marah karena melihat sandalnya tertukar sebelah dengan bakiak Raden Saleh. Dia mendatangi Raden Saleh serta menanyakan tentang sandalnya. Tetapi sahabat Belanda ini kaget, ternyata bakiak Raden Saleh tetap sepasang dan tidak tertukar. Raden Saleh tersenyum serta meerangkan kalau sandal yang beda sebelah itu cuma lukisan, akhirnya mereka berdua tersenyum bersama.
Itulah cerita yang pernah penulis dengar dari seorang guru seni rupa saat penulis masih duduk dibangku SMP. Tidak tahu dari mana sumbernya tapi sang guru menjelaskan bahwa Raden Saleh merupakan sosok seniman yang memperjuangkan harga diri bangsa Indonesia ini lewat lukisannya. Dia tidak mau kalau rakyat Indonesia selalu dianggap bodoh sehingga dengan gaya bercanda dengan lukisan sandal yang tertukar dia ingin menunjukan bahwa lukisannya tidak kalah dengan lukisan orang Belanda .
Itulah kali pertama penulis mendengar cerita tentang seorang pelukis bernama Raden Saleh. Setelah itu penulis mencoba mencari lagi kisah – kisah tentang Raden Saleh, Dalam benak penulis waktu itu gambaran Raden Saleh seperti Ki Hajar Dewantara seorng pejuang pendidikan. Sedikit – demi sedikit penulis mulai mengenal sang maestro senirupa Indonesia ini biarpun sumbernya sedikit sekali. Menurut penulis, tokoh Raden Saleh ini layak dimasukkan dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia dibidang kesenian
Raden Saleh yang keturunan pribumi sempat belajar cukup lama di Eropa, hal ini membuat Raden Saleh mengalami dekulturisasi dalam dirinya, Suatu pengalaman yang menguji kedewasaan seseorang; bisakah dia menjadi dirinya sendiri atau malah memilih menjadi sosok baru cerminan dari lingkungan barunya di eropa. Namun Raden Saleh bisa menunjukkan bahwa dia memiliki karakter yang sangat kuat, bisa dibuktikan dalam sejarah hidupnya yang selalu membuat kesan rendah hati, menyenangkan dan murah senyum khas karakter masyarakat Jawa. Selain itu pilihan terakhir hidupnya untuk kembali ke Pulau Jawa juga cerminan betapa Raden Saleh sangat mencintai negerinya, walaupun di Eropa dia mendapat kehidupan yang lebih mapan.
Semangat dan rasa nasionalisme Raden Salehlah yang perlu diteladani oleh generasi muda sekarang ini. Semangat seorang seniman yang hidup dalam masyarakat Jawa yang masih belum peduli terhadap karya seni, berusaha menekuni kemampuan berkesenian dengan serius. Menunjukkan betapa visi kedepan Raden Saleh yang berusaha mengajak masyarakat berfikir lebih maju lewat lukisan, jauh melampaui fikiran masyarakat awam kala itu.
Juga kecintaan Raden Saleh terhadap tanah kelahirannya tersirat dari keseriusannya mengangkat tradisi Jawa dalam lukisannya. Seperti lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro, dilukiskan Pangeran Diponegoro dengan pakaian kebesarannya yang bercirikan pemimpin Jawa juga para pendukung setia Pangeran yang meratapi penangkapannya masih memakai pakaian adat jawa dengan penutup kepala khas orang jawa. Semua ini merupakan pencerminan karisma Raden Saleh seorang bangsawan Jawa yang tidak mau memasung fikirannya dengan budaya Eropa tempat dimana dia belajar berkesenian. Mungkin bagi Raden Saleh semangat kemerdekaan bangsa Indonesia harus diperjuangan dari semua bidang termasuk bidang kesenian.
 Semangat Raden Saleh inilah yang harusnya diangkat dari bangsa ini, dimana masyarakat selalu beranggapan yang beraroma luar negeri selalu baik, dan engan untuk menggali potensi positif bangsanya sendiri. Padahal bangsa Indonesia ini penuh dengan potensi potensi positif yang masih belum tergarap baik. Juga Karakter yang kuat untuk tetap berjuang dan tidak cepat merasa puas dengan sesuatu yang sudah didapat, membuat seseorang tetap berjuang dan tidak berpangku tangan . Karena kesadaran tentang arti hidup yang bermakna bukan hanya untuk diri sendiri tetapi saat kehidupan itu bisa berarti buat orang lain, semoga.(Daniel Kurniadi)
* Pernah diikutkan lomba penulisan essai tingkat nasional "Mengenang Raden Saleh"

ESSAI

IRONI BESAR PELUKIS TERKENAL

Sengaja sebelum menulis artikel ini, ada pertanyaan yang penulis sampaikan kepada rekan - rekan kantor; “tahukah teman – teman tentang seorang pelukis bernama Raden Saleh ?’, hampir semua teman kantor menjawab tidak tahu, satu orang menjawab Raden Saleh itu seorang pelukis aliran naturalis selebihnya dia tidak tahu, dan satu orang lagi menjawab waktu sekolah SMP dulu pernah ada materi pelajaran tentang Raden Saleh tetapi dia tidak ingat mata pelajaran apa itu. Teman ini cuma mengingat tokoh Raden Saleh dengan pakaian tradisional dan penutup kepala blangkon, juga dia mengingat yang tercetak dibuku pelajaran itu lukisan harimau bertarung dengan kerbau.
Dua hari kemudian penulis memasang print out lukisan raden Saleh pada kalender meja dan di desktop komputer di depan penulis, semua dilakukan dengan harapan yang sama; mendapatkan komentar tentang Raden Saleh dan lukisannya. Harapan itu tidak semuanya sia – sia, paling tidak ada juga menanyakan; “gambar apa itu?”, ada juga yang mengomentari “khok bagus lukisannya.”. Ternyata hanya itu yang penulis dengar dari rekan sekantor, begitu sederhana namun jelas menunjukkan betapa sedikitnya masyarakat yang tahu lukisan Raden Saleh apalagi mengenal karakter pelukisnya. Sungguh ironi inilah yang terjadi terhadap sosok maestro seni lukis Indonesia. Raden Salah yang sangat dikenal daratan eropa ternyata tidak mendapat tempat dinegerinya sendiri.
Berangkat dari percobaan kecil tadi penulis mulai membuat kerangka tulisan dengan sebuah analisa – analisa sederhana. Fenomena popularitas Raden Saleh, yang begitu dikenal dieropa namun asing dinegerinya sendiri.
Analisa pertama, tentang apresiasi masyarakat eropa yang sudah lebih tinggi terhadap suatu karya seni, periode ini sudah dimulai sejak jaman renaissance ( Abad XV - XVI ). Arti Renaissance adalah lahir kembali maksudnya manusia mulai memiliki kesadaran baru yang menutamakan nilai - nilai kemanusiawian. Suasana dan budaya berfikir kembali seperti filsafat Yunani, dimana sebuah karya manusia baik itu berupa teori ilmiah ataupun karya seni itu dinilai pada strata yang tinggi untuk dihargai.
Pada jaman ini di eropa karya seni banyak mengalami perkembangan, sedangkan di nusantara masyarakat masih hidup dalam kemiskinan karena penjajahan Belanda. Masyarakat Nusantara belum sampai pada tahap mengapresiasi karya seni tapi masih berkutat seputar perjuangan fisik melawan Belanda, bahkan masyarakat Nusantara masih belum bisa mengorganisir perjuangan pembebasan secara masif. Pada masa itu apresiasi karya seni merupakan hal yang sangat intelek seperti peribahasa jauh asap dari panggangan.
Analisa kedua, pilihan obyek serta tema lukisan oleh Raden Saleh sangat orisinil bagi orang eropa. Seandainya digolongkan dalam gaya melukis, Raden Saleh termasuk aliran naturalis. Gaya naturalis lebih menonjolkan penggambaran objek lukisan semirip mungkin dengan aslinya, hanya saja kekuatan tema yang membuat lukisan Raden Saleh begitu dikagumi. Misalnya lukisan dengan thema penangkapan Pangeran Diponegoro itu sangat kuat nuansa tradisi Jawa dengan obyek kesetian pengikut pangeran yang meratapi penangkapan beliau. Juga busana yang dipakai sang pangeran dengan pengikutnya yang juga sangat khas jika dibanding dengan seragam tentara Belanda yang berciri eropa. Kekuatan tradisi timur yang dituangkan dalam lukisan sangat mempesona masyarakat pecinta seni eropa.
Ini mengingatkan penulis dengan pengalaman menikmati pameran foto dengan tema : Surabaya Tanpa Batas, fotografer yang berpameran salah satunya dari Perancis. Dari sekian banyak foto yang dipamerkan, karya fotografer perancis terkesan sangat biasa tidak bisa menyentuh rasa penikmat foto di Surabaya. Kemudian dalam forum diskusi baru penulis sadar bahwa mengamati Surabaya menurut orang Orang Perancis dan orang asli Surabaya sangat berbeda.
Analisa ketiga, karkater sang pelukis yang sangat terbuka dalam memperkenalkan dirinya di eropa, ini bisa dilihat dari sejarah Raden Saleh yang sempat mengunjungi beberapa negara di eropa dan bergaul luas dengan semua golongan masyarakat disana. Suasana eropa yang masih diliputi oleh faham nasionalisme sempit tidak menyurutkan semangat Raden Saleh memperkenalkan dirinya lewat lukisan. Dan hal ini pula yang membuat budaya Jawa semakin dikenal di Eropa, juga semangat pembebasan dari belenggu kolonialisme semakin bergaung di masyarat eropa.
Akhirnya Raden Saleh adalah gambaran salah satu Ironi besar yang ada dimasyarakat Indonesia yang masih memuja materialisme. Membandingkan masyarakat eropa dan Indonesia dalam hal kesejahteraan seperti bumi dan langit. karena Eropa jauh lebih mapan sedang Indonesia masih baru merintis kemapanan itu. Sehingga wajarlah masyarakat Indonesia mengabaikan Raden Saleh dan lebih mengenal pejabat yang korup namun tetap berlimpah kekayaan. ( Daniel Kurniadi )
* Pernah diikutkan lomba menulis esssai tingkat nasional "Mengenang Raden Saleh"