Senin, 27 Februari 2012

Historical Employee



SEPUTAR KONFLIK
PENGESAHAN RUU NO 13 TAHUN 2003

Memang penyelesaian masalah buruh tidak akan pernah memuaskan dan selalu erat kaitannya dengan masalah politik serta kebijakannya. Namun demikian sudah selayaknya jika pemerintah berusaha melindungi kaum buruh sebagai bagian dari anggota masyarakat yang harus diayominya. Studi tentang masalah perburuhan sudah seringkali dilakukan bahkan dialog dan seminar juga banyak digelar namun nasib buruh tidak pernah beranjak dari ketertindasannya.
Penyusunan Rancangan Undang – Undang tentang perburuhan adalah bagian dari tugas pemerintah untuk melindungi kepentingan masyarakatnya tanpa mengesampingkan hak dan kwajiban anggota masyarakat yang lain.
Rancangan Undang – Undang no 13 tahun 2003 ini sudah digodok dalam peundingan tripartide yang melibatkan kalangan Pengusaha, LSM Perburuhan dan pemerintah sebagai lembaga yang menjembatani kepentingan pengusaha dan buruh.
Memang pembahasan RUU ini sempat mengalami beberapa kali deadlock bahkan pengesahannyapun sampai tertunda kurang lebih tiga tahun. Sekilas kita akan menengok rentetan perjalanan draft naskah RUU ini.
Pembahasan draft RUU ini sudah dimulai sejak tahun 2000 hal ini melihat dari perkembangan kondisi politik, sosial dan ekonami dinegara ini. Pada saat itu pemerintah menilai bahwa perundangan yang berlaku sebelumnya ( UU no 25 tahun 1997 tentang ketenagakerjaan ) sudah tidak sesuai lagi untuk diterapkan. Maka segeralah pemerintah membentuk tim perumus naskah undang – undang tentang ketenagakerjaan.
Mulai saat itu tim ini bekerja untuk merumuskan naskah RUU tentang ketenagakerjaan. Karena berbagai kepentingan harus terwakili dalam pembahasan ini maka tim gagal merumuskan RUU yang dapat diterima semua pihak utamanya pihak pengusaha dan buruh. Karena kegagalan merumuskan RUU maka Departemen Tenaga Kerja berupaya untuk mengantisipasinya dengan mengeluarkan Kepmenaker 150/ 2000.
Kepmen ini langsung mendapat protes dari kalangan buruh, dalam protes ini juga disertai dengan aksi demontrasi dan pemogokan besar - besaran di seluruh Indonesia. Dalam demontrasi ini di beberapa daerah di Indonesia sempat diwarnai kerusuhan dengan pembakaran, pelemparan batu dan tindakan anarkis lainnya.
Bagaimana dari kalangan pengusaha ??, ternyata dikalangan pengusahapun tidak menerima begitu saja Kepmenaker 150/ 2000 ini. Ada beberapa pasal yang sempat dikeluhkan oleh pengusaha antara lain Pasal 19 tentang pemberian bantuan kepada keluarga pekerja yang ditahan/ ditangkap bukan atas pengaduan pengusaha. Juga dalam pasal 21, 22 dan 23 tentang pemberian pesangon, uang penghargaan dan uang ganti kerugian bagi pekerja yang di-PHK. Kemudian pasal 26 tentang pemberian uang penghargaan dan uang ganti rugi bagi karyawan yang mengundurkan diri ( Jawa Pos 12 September 2002 ).
Karena Kepmenaker 150/ 2000 mendapat protes dari berbagai kalangan maka pemerintah mengeluarkan Peraturan pemerintah pengganti Undang – undang yang isinya memperpanjang masa berlakunya UU no 25 tahun 1997.
Waktu terus berjalan dan peraturan tentang ketenagakerjaan mendesak untuk segera diratifikasikan. Akhirnya pemerintah sekali lagi menyodorkan draft naskah RUU ketenagakerjaan yang disosialisasikan pertama kali awal Juli 2002. Dalam naskah RUU ini didalamnya terdiri dari dua naskah RUU yaitu RUU Pembinaan dan Perlindungan Ketenagakerjaan ( RUU PPK ) dan RUU Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial ( RUU PPHI ). Dalam sosialisasi awal naskah RUU ini langsung direspon negatif dari kalangan pengusaha dan buruh. Bahkan sampai akhirnya RUU ini gagal untuk disahkan menjadi Undang – Undang.
Setahun berlalu perkembangan negara bergerak seiring dengan dinamika global yang terjadi di dunia ini. Pada tahap ini penulis tidak mengerti apakah naskah RUU yang sempat beberapa kali disodorkan ini terus digodok atau dibekukan untuk beberapa saat menunggu waktu yang tepat untuk disosialisasikan kembali.
Setelah melalui seretetan proses panjang naskah RUU dibahas kembali dan akhirnya disahkan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tanggal 25 Maret 2003 melalui Menteri Sekretaris Negara Bambang Kesowo.
Ada beberapa ganjalan bagi buruh dengan berlakunya UU no 13 tahun 2003 ini antara lain Pasal 162 tentang pengunduran diri atas kemauan sendiri maka pekerja tidak mendapat uang pesangon dan hanya mendapat uang kompensasi cuti tahunan yang belum diambil, mendapat ongkos pulang kedaerah asal pekerja dan uang penggati perumahan dan pengobatan. Kemudian tentang waktu kerja waktu tak tentu yang tidak memuat aturan tegas tentang batasan waktu bekerja atau usia minimal karyawan mendapat hak pensiun.
UU no 13/ 2003 sudah disahkan dan pemerintaah beranggapan UU inilah yang paling sesuai pada saat ini yang bisa mengakomodasikan kepentingan pengusaha dan buruh. Dengan begitu sebagai warga negara yang baik maka kita harus tunduk pada aturan dan ketentuan yang berlaku.

IMPLEMENTASI
Dengan UU no 13/ 2003 yang  sudah disahkan ada beberapa pasal yang berhasil diperjuangkan pengusaha antara lain tentang No work no pay , pengunduran diri dan PHK dengan masalah berat tidak dapat pesangon, pengusah tidak wajib mengadakan sarana ibadah dan fasilitas kesejahteraan dan perhitung jam kerja malam selama 40 jam seminggu dari 35 jam seminggu.
Ini memang akan sangat merugikan karyawan tetapi kita harus pandai – pandai melihat perkembangan situasi yang ada. Dalam pembentukan Kesepakatan Kerja Bersama misalnya, pengusaha akan berusaha memaksimalkan point yang berhasil diperjuangkanya dalam Undang – undang. Ini sangat dibutuhkan pendekatan persuasif yang baik dari pihak perunding supaya pekerja mampu mempertahankan kesepakatan lama yang sudah berlaku, seandainya pendekatan persuasif ini tidak maksimal pekerja akan sangat kesulitan mencari lembaga perlindungan biarpun itu dalam forum Tripartride.
Juga dalam point – point menguntungkan yang belum disepakati dalam KKB misalnya tentang cuti panjang maka sebaiknya perunding berusaha untuk menggoalkan pasal ini biarpun dalam hal ini pengusaha akan mengadakan penawaran – penawaran khusus.
Memang memperjuangkan nasib buruh tidak semudah membalik telapak tangan tapi dengan ketulusan hati dan kejernihan akal budi segala jerih payahmu tidak akan sia – sia. Tuhan akan selalu mengiring perjuangan kita apabila kita selalu mendasari setiap langkah dengan bermohonan doa di hadiratNya. ***

Sabtu, 18 Februari 2012

HOBBY


HOBBY
MENEJEMEN PETUALANGAN

Saat ini semakin banyak orang yang mulai menyenangi olah raga petualangan dialam bebas, tidak peduli usia tua maupun muda . Dan sasarannya adalah lingkungan disekitar mereka yang bisa dimanfaatkan untuk hobby tersebut .
Sekilas memang selalu menarik jikalau orang membayangkan sebuah kegiatan dialam bebas yang dipenuhi keindahan, pesona, tantangan sekaligus ujian mental bagi mereka yang baru menekuninya. Tapi dibalik semua pesona dan keindahan itu ternyata tersimpan sebuah resiko yang tidak bisa dianggap remeh bagi mereka yang menekuninya.
Untuk itu bagi mereka yang menukuni olah raga ini harus mempunyai kesiapan fisik dan mental. Sebab tak jarang para petualang pemula akan mengalami kecelakaan atau bahkan hilang dalam melakukan ekspedisinya. Karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum orang melakukan petualangan :
Yang paling penting diperhatikan adalah perencanaan perjalanan ( Menejemen Perjalanan ) , hal ini meliputi dimana kita akan melakukan petualangan, bagaimana kondisi medan yang akan ditempuh, berapa hari kita akan melakukan perjalanan, dan apa saja yang akan kita lakukan.
Saat kita akan mengawali perjalanan kita harus paham kemana kita pergi, ke gunung, pantai, susur gua atau arung jeram. Ketika sudah kita tentukan misalnya kita akan melakukan pendakian Gunung maka kita akan mencari data selengkap mungkin tentang bagaimana vegetasi alamnya, dimana sumber airnya, derajat kemiringan, kondisi gas beracunnya dan sebanyak mungkin hal lain yang harus kita ketahui.
 Sebagai contoh kita akan mengulas sedikit tentang pendakian ke Gunung Semeru dengan ketinggian 3676 diatas permukaan laut, yang merupakan puncak tertinggi dipulau jawa, dengan kondisi alam yang sangat beragam mulai dari hutan tanaman perdu dan akar - akaran, padang rumput (savana) dan terakhir medan berpasir dengan kemiring 40 – 50 derajat. Kemudian masalah sumber air, air bisa didapat dari pos Ranu Kumbolo yang berupa danau ditengah hutan juga di kali mati terdapat sumber biarpun letak agak jauh.
Jika melihat kondisi medan yang akan kita lalui ada berapa perlengkapan yang harus disiapkan. Pertama perlengkapan standar meliputi karier, tenda, peta kompas, alas tidur, baju hangat, dan kebutuhan logistik berupa makanan dan minuman cepat saji. Selain perlengkapan standar ada perlengkapan khusus menyesuaikan kondisi medan. pertama tempat minum minimal masing – masing orang butuh 4 liter air, mengingat sumber air sangat terbatas. Kedua pelindung kaki, pelindung kaki disini bukan cuma sepatu tapi melindungi kaki dan sepatu sampai setinggi lutut alat ini sering disebut Getter . Getter ini melindungi pendaki dari masuknya kotoran kedalam kaki dan sepatunya, khususnya saat melalui padang rumput dan medan berpasir.
 Setelah perlengkapan sudah disiapkan kita akan membahas rencana transportasi. Ada dua alternatif transportasi menuju ke desa terakhir dikaki Semeru, pertama kita bisa lewat kota Malang dan alternatif kedua kita bisa melakukannya lewat kota Lumajang.  Misalnya kita akan memilih lewat Malang karena jalur transportasi ini lebih umum dilalui. Jika kita lewat Malang kita terlebih dahulu menuju kecamatan Tumpang (arah timur kota Malang) ini bisa ditumpuh dengan mikrolet dari Malang. Selanjutnya perjalanan diteruskan dengan menggunakan jeep rangger yang memang disediakan untuk para pendaki yang akan menuju ke Ranupane (desa terakhir dikaki gunung). Dari desa inilah perjalanan akan kita mulai.
Kemudian masalah logistik, ini sangat berhubungan dengan lamanya rencana perjalannan. Misalnya kita merencanakan perjalanan ke Semeru selama tiga hari maka makanan dan minuman harus disiapkan supaya tiga hari itu kita tidak kelaparan. Dari pengalaman penulis logistik sebaiknya kita siapkan N + 2, dimana N adalah rencana lamanya perjalanan ditambah 2 hari. Perencanaan ini dimaksudkan jika ada molornya waktu rencana maka kita masih bisa bertahan hidup. Molornya waktu rencana biasanya disebabkan oleh kondisi cuaca, tersesat di hutan, atau ada teman yang  sakit sehingga perjalanan jadi lambat.
Setelah semua persiapan telah dilakukan maka kita akan membahas petualangannya.  Di etape pertama kita akan melewati hutan tanaman perdu dengan kimiringan kurang lebih 20 derajat disertai akar – akaran disepanjang jalan yang kita lalui. Untuk etape pertama ini yang harus kita perhatikan adalah usahakan karier tidak terlalu tinggi karena kadang kita harus merangakak untuk melewati akar – akaran. Dietape ini sebaiknya kita juga menyiapakan golok karena tanaman perdu atau akar – akaran bisa menghalangi jalan yang kita lewati. Tapi untuk saat musim pendakian biasanya jalur sudah dibersihkan dan diberi tanda oleh perhutani setempat. Perjalanan ini memakan waktu 3 – 4 jam. Etape pertama akan diakhiri sampai pos Ranu Kumbolo, sebuah pos ditepi telaga yang sangat jernih airnya, disini kita akan mengisi air untuk perjalanan selanjutnya.
Etape kedua kita akan melewati padang rumput ( savana ) selama 3 – 4 jam. Pada rute ini perjalanan akan terasa ringan dengan pemandangan rumput yang menghijau, mungkin kita juga akan menjumpai kijang, kancil atau fauna padang rumput lainnya. Disini konsumsi air harus dihemat mengingat sengatan matahari yang langsung menerpa tubuh membuat penguapan tubuh kita semakin besar. Biasanya pendaki utamanya dari pendaki pemula akan sangat kehausan di medan ini.
Etape ketiga adalah etape terakhir yang harus kita lewati atau etape puncak. Dietape puncak kita akan menjumpai dua macam medan yang berbeda. Pertama kita akan melewati tanjakan terjal dengan kemiringan 50 – 60 derajat, mulai dari sungai lahar (Kali Mati) sampai pelawangan puncak ( Arcopodo ). Di rute ini energi akan sangat terkuras, sebaiknya perlengkapan dibawa seperlunya saja sebagian ditingal di Pos Kali Mati. Tapi kebanyakan pendaki lebih suka membawa perlengkapannya sampai Pos Arcopodo. Dari pos Arcopodo kita akan berjalan melalui tebing pasir dengan kemiringan 40 – 50 derajat menuju ke puncak Mahameru.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pendakian ke puncak Mahameru. Sebaiknya pendakian dilakukan pada pagi hari mengingat pada saat siang sampai sore cuaca sering berubah secara mendadak dan ini sangat berbahaya bagi pendaki. Kemudian gunung semeru adalah gunung yang masih aktif dan kadang masih mengeluarkan gas beracun jadi usahakan jangan berkemah terlalu dekat dengan puncak dan selalu cek kondisi oksigen disekitar kita dengan menyalakan lilin atau korek api.
********
Melalui paparan ini penulis berharap bahwa hobby petualangan tidak hanya dilakukan dengan modal keberanian dan nyali besar saja tapi didukung dengan penguasaan medan dan perencanaan yang matang. Dengan berbagi pengalaman dan lamanya jam terbang akan sangat membantu kita dalam merencanakan sebuah petualangan.
Selanjutnya menghayati sebuah kebersaman dengan alam harus dilakukan tanpa merugikan alam itu sendiri, dan semua itu akan membawa kita kepada penghayatan akan kebesaran Allah sang khalik dunia ini. ****

DANIEL KURNIADI (PETUALANG RIMBA).
Angota pecinta alam Reksa Giri Wana – Sidoarjo. 
Alamat : jl. Manggis 10 Sruni – Gedangan – Sidoarjo

Jumat, 17 Februari 2012

BUAH MANGGIS


BUAH MANGGIS
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
G. mangostana
Garcinia mangostana
L.
Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika yang diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara. Tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25 meter. Buahnya juga disebut manggis, berwarna merah keunguan ketika matang, meskipun ada pula varian yang kulitnya berwarna merah. Buah manggis dalam perdagangan dikenal sebagai "ratu buah", sebagai pasangan durian, si "raja buah". Buah ini mengandung xanthone,Xanthone mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Sehingga di luar negeri buah manggis dikenal sebagai buah yang memiliki kadar antioksidan tertinggi di dunia. [1]
Manggis berkerabat dengan kokam, asam kandis dan asam gelugur, rempah bumbu dapur dari tradisi boga India dan Sumatera.
Alternatif  Pengobatan penyakit radang paru-paru aman tanpa efek samping dengan obat radang paru-paru herbal yaitu xamthone plus Xamthone plus terbuat dari ekstact kulit manggis. Dari hasil penelitian manggis mengandung xanthones yang merupakan senyawa antioksidan. Kemampuan lain dari xanthones adalah mematikan bakteri. Beberapa peneliti tentang manfaat xanthones memperlihatkan bahwa xanthones bersifat antimikroba terhadap MRSA(methicilin resistant staphylococcus [...]