Renungan Oktober 2013
Bacaan : KELUARAN 18 : 13 -27
Nats :
Intro :
" Ada sebuah pertanyaan apa beda antara pemimpin dan penguasa ???
Pemimpin segala kebijakannya berorentasi/ mengutamakan anggotanya
Penguasa orentasi kebijakanya terserah kepada subjek nya, objek atau anggota hanya pelengkap, kalau dibtuhkan akan dipakai kalau tidak dibutuhkan akan ditendang.
Kembali ke bacaan : Bacaan kita juga menceritakan bagaimana Musa memimpin bangsa Israel, Musa dengan segala potensinya berusaha untuk melayani bangsanya. Sampai - sampai jika anggotanya mempunyai perkara harus menunggu nasehat/keputusan Musa mulai dari pagi sampai petang.
Saat mertua musa berkunjung dia melihat semua itu kurang efisien KARENA bisa seharian Musa melayani umatnya dan belum tentu bisa selesai dalam sehari itu (indent).
Mertua musa melihat Musa jadi terlalu capek, dan pasti ada yang kecewa karena perkaranya tidak bisa tertangani tuntas ( bisa karena waktu, fisik Musa, psikologis, kebiasaan dari 12 suku yang juga berbeda)
Point yang diusulkan Mertua Musa
Pendelegasian : Pembagian tugas secara merata sesuai dengan porsinya dan kemampuan. Jadi setiap individu itu mempunyai talenta yg berbeda dan diberdayakan sesuai talentanya
Pengeloompokan / Sel - sel, : Dari kelompok yang sangat besar dibagi menjadi , lebih kecil dan sangat kecil. Memungkinkan setiap masalah bisa diamati dengan rinci.
Kaderisasi melalui sharing / pelatihan : Melatih individu baru untuk belajar tentang kepemimpinan sari pemimpin utama selanjutnya itu akan di sharingkan dengan rekan yang lain, rekan yang lain meneruskan lagi dan terus menerus secara kontinu. (Sejarah penulisan Alkitab kita juga terjadi seperti itu, dituturkan dari orngtua ke anak, anak ke cucu, cucu ke cicit sampai manusia mulai mengenal tulisan).
Bapak ibu sekalian diri kita ini juga adalah pemimpin, sekurang - kurangnya adalah pemimpin untuk diri kita sendiri, apabila kita bisa memimpin diri untuk belajar lebih baik dari waktu ke waktu. Maka kita sdh bisa menjadi pemimpin. (3 aspek)
*Kalau tidak kuat dg 1 tangan - 2 tangan , - dipikul, digendong (dg alat)
*ingin membersihkan rumah, langsung semua butuh waktu & tenaga. Bisa dibagi teras dulu, dapur dhari selanjutnya, r. Tamu dst
*kita mengajarkan kemampuan kita kepada yunior kita atau teman yg membutuhkan
selanjutnya skala lebih besar pemimpin keluarga :
* pembagian tugas suami istri, anak
*pengelompokkan kebutuhan: rutin, mendesak, pelengkap
*kaderisasi : sharing, catatan khusus
Lebih besar lagi pemimpin warga : Ketua wilayah, membagia diri dengan UP-UP, (sel) kalau wilayah besar maka akan ada rayon. Kaderisasi katekisasi mengajar SM
Pesan :
Bapak ibu kita semua dibekali kemampuan oleh Tuhan, marilah dengan kemampuan yang sudah diberikan oleh Tuhan kita berusaha untuk menjadi lebih baik ( bertumbuh dalam iman, mengerti akan kehendak Tuhan,bisa menbedakan mana yang baik dan mana yang harus dihindari.
Memimpin bukan berarti harus didepan tetapi berusaha menata sesuai yang ada menjadi lebih mermanfaat bagi diri kita, sesama juga bagi pekerjaan Allah. Belajarlah untuk selalu dipimpin oleh Allah untuk memimpin diri sendiri. Amin
**** Daniel Kurniadi ****
Rabu, 30 Oktober 2013
PERSIAPAN PRAJA GKJW 2014
Mengemban misi untuk menggairahkan pelayanan Anak dan Remaja Gereja bagi penulis,adalah sebuah karunia, melalui DPAR berapa waktu lalu menugaskan penulis untuk melakukan perjalanan dinas ke jemaat Tunjungrejo-Lumajang. Kunjungan ini berkaitan dengan rencana Perkemahan Remaja GKJW 2014 (PRAJA 2014).
Rencana ini merupakan hasil sidang Majelis Agung no107/tahun 2013. yang menyatakan jemaat Tunjungrejo ditunjuk sebagai tuan rumah PRAJA 2014. Jumat 23 Agust 2013 DPAR dan PHMA melakukan pertemuan dengan PHMD Besuki Barat dan KPAR Jemaat Tunjungrejo - di Tunjungrejo -Yosowilangun - Lumajang
Berangkat dari Sidoarjo Pukul 10.00 dengan memakai Motor Yupiter kesayangan, aku menuju Kejapanan - Pasuruan. Dari sana motor aku titipkan dilanjutkan dengan tranportasi bis antar kota Kejapanan - Malang. Rute bermotor Sidoarjo - Kejapanan memang sudah biasa aku lakukan sejak 6 tahun lalu dimulai sejak adanya lumpur Lapindo - Porong. Kulakukan kebiasaan ini untuk menghindari kemacet di raya Porong yang tidak bisa diprediksi.
Sampai di Balewiyata - Sukun - Malang pukul 13.30, Menemui PJS Wasekum (karena belum pelantikan) Pdt. Retnosari. Di Kantor Majelis Agung GKJW penulis diajak makan siang dengan sayur lodeh dan ikan pindang (ssst... Kata kokinya jangan rame2). Jam 14.00 kami berangkat menuju ke Jemaat Tunjungrejo - Lumajang. Diperjalanan kami sempat Wisata Kuliner Bakso Favorit - Turen - Malang atas Undangan Ketua MA yang sedang mampir makan disana.
Perjalanan Malang - Lumajang cukup melelahkan karena melewati rute pegunungan yang berkelok - kelok dan sempit,. Di daerah Pronojiwo - Lumajang Penulis mulai merasa pusing kepala dan memohon istirahat karena mabuk kendaraan ( Waduh huff....).
Rute yang kami lewati : Malang - Turen - Dampit - Pronojiwo - Pasirian - Yososwilangun - Tunjungrejo. Kami tiba dijemaat Tunjungrejo pukul 19.00 sesuai yang disepakati dalam surat Majelis Agung ke Jemaat Tujungrejo, namun PHMD Besuki Barat melayangkan undangan jam 19.30 ( Joko Sembung naik andong ; gak nyambung dong !!!).
Acara molor lagi karena rekan - rekan anggota PHMD Besuki Barat belum lengkap., akhirnya pertemuan baru diawali Pukul 20.30 setelah menikmati makan malam terlebih dulu. Pertemuan dibuka oleh Pdt. Cipto - Tunjungrejo menyampaikan keperluan Team DPAR dan PHMA berkunjung ke jemaat Tunjungrejo. Penjelasan dilanjutkan oleh PHMA diwakili Pdt. Retnasari tentang putusan Sidang MA no 107/2013 tentang penunujkan jemaat Tunjungrejo sebagai tuan rumah PRAJA 2014. Beliau juga berharapa dukungan dari Jemaat Tunjungrejo terhadapa pelaksanaan PRAJA 2014. Teknis acara dan berbagai pernik kegiatan disampaikan oleh Ibu Devi Sitepu sebagai Ketua DPAR GKJW. Forum tanya jawab diberikan setelah materi teknis oleh Ibu Devi selesai dipaparkan. Kegiatan Rakor selesai pukul 21.30 WIB ditutup dengan doa oleh KPARD Besuki Barat. Pdt. Kuncoro .
Peserta rapat pulang ke tempat masing - masing dengan mesepakati hasil :
Pelaksanaan PRAJA : 5-7 Juli 2014 (selama 3 hari 2 malam)
Tempat : GKJW Jemaat Tunjungrejo - Lumajang
Total peserta : 660 orang
* 2 remaja x 158 Jemaat (1 putri dan 1 putra) = 316 orang
* 1 Pamong remaja x 158 Jemaat GKJW = 158 orang
* 2 orang utusan MD x 13 MD = 26 orang
* Panitia (Sterring Committee, Organize Committee)+Fasilitator = 110 orang
* Undangan = 50 orang
Teknis Kegiatan terlampir di acara
Pertemuan selanjutnya sekitar Bulan Oktober tempat : Menyusul
Semoga PRAJA 2014 menjadi berkat bagi seluruh warga GKJW khususnya Bagi seluruh KPARJ GKJW lebih khusus lagi bagi remaja GKJW (*i****)
Rencana ini merupakan hasil sidang Majelis Agung no107/tahun 2013. yang menyatakan jemaat Tunjungrejo ditunjuk sebagai tuan rumah PRAJA 2014. Jumat 23 Agust 2013 DPAR dan PHMA melakukan pertemuan dengan PHMD Besuki Barat dan KPAR Jemaat Tunjungrejo - di Tunjungrejo -Yosowilangun - Lumajang
Berangkat dari Sidoarjo Pukul 10.00 dengan memakai Motor Yupiter kesayangan, aku menuju Kejapanan - Pasuruan. Dari sana motor aku titipkan dilanjutkan dengan tranportasi bis antar kota Kejapanan - Malang. Rute bermotor Sidoarjo - Kejapanan memang sudah biasa aku lakukan sejak 6 tahun lalu dimulai sejak adanya lumpur Lapindo - Porong. Kulakukan kebiasaan ini untuk menghindari kemacet di raya Porong yang tidak bisa diprediksi.
Sampai di Balewiyata - Sukun - Malang pukul 13.30, Menemui PJS Wasekum (karena belum pelantikan) Pdt. Retnosari. Di Kantor Majelis Agung GKJW penulis diajak makan siang dengan sayur lodeh dan ikan pindang (ssst... Kata kokinya jangan rame2). Jam 14.00 kami berangkat menuju ke Jemaat Tunjungrejo - Lumajang. Diperjalanan kami sempat Wisata Kuliner Bakso Favorit - Turen - Malang atas Undangan Ketua MA yang sedang mampir makan disana.
Perjalanan Malang - Lumajang cukup melelahkan karena melewati rute pegunungan yang berkelok - kelok dan sempit,. Di daerah Pronojiwo - Lumajang Penulis mulai merasa pusing kepala dan memohon istirahat karena mabuk kendaraan ( Waduh huff....).
Rute yang kami lewati : Malang - Turen - Dampit - Pronojiwo - Pasirian - Yososwilangun - Tunjungrejo. Kami tiba dijemaat Tunjungrejo pukul 19.00 sesuai yang disepakati dalam surat Majelis Agung ke Jemaat Tujungrejo, namun PHMD Besuki Barat melayangkan undangan jam 19.30 ( Joko Sembung naik andong ; gak nyambung dong !!!).
Acara molor lagi karena rekan - rekan anggota PHMD Besuki Barat belum lengkap., akhirnya pertemuan baru diawali Pukul 20.30 setelah menikmati makan malam terlebih dulu. Pertemuan dibuka oleh Pdt. Cipto - Tunjungrejo menyampaikan keperluan Team DPAR dan PHMA berkunjung ke jemaat Tunjungrejo. Penjelasan dilanjutkan oleh PHMA diwakili Pdt. Retnasari tentang putusan Sidang MA no 107/2013 tentang penunujkan jemaat Tunjungrejo sebagai tuan rumah PRAJA 2014. Beliau juga berharapa dukungan dari Jemaat Tunjungrejo terhadapa pelaksanaan PRAJA 2014. Teknis acara dan berbagai pernik kegiatan disampaikan oleh Ibu Devi Sitepu sebagai Ketua DPAR GKJW. Forum tanya jawab diberikan setelah materi teknis oleh Ibu Devi selesai dipaparkan. Kegiatan Rakor selesai pukul 21.30 WIB ditutup dengan doa oleh KPARD Besuki Barat. Pdt. Kuncoro .
Peserta rapat pulang ke tempat masing - masing dengan mesepakati hasil :
Pelaksanaan PRAJA : 5-7 Juli 2014 (selama 3 hari 2 malam)
Tempat : GKJW Jemaat Tunjungrejo - Lumajang
Total peserta : 660 orang
* 2 remaja x 158 Jemaat (1 putri dan 1 putra) = 316 orang
* 1 Pamong remaja x 158 Jemaat GKJW = 158 orang
* 2 orang utusan MD x 13 MD = 26 orang
* Panitia (Sterring Committee, Organize Committee)+Fasilitator = 110 orang
* Undangan = 50 orang
Teknis Kegiatan terlampir di acara
Pertemuan selanjutnya sekitar Bulan Oktober tempat : Menyusul
Semoga PRAJA 2014 menjadi berkat bagi seluruh warga GKJW khususnya Bagi seluruh KPARJ GKJW lebih khusus lagi bagi remaja GKJW (*i****)
Langganan:
Postingan (Atom)