Kamis, 22 Agustus 2013

SAWAN MACAN BENGGALA

    Suatu malam aku bersama istri & anakku menonton TV untuk program acara film anak-anak, yang memang sejak sore sudah ditonton anakku. Cuaca diluar kurang bersahabat, angin bertiup kencang disertai hujan gerimis yang tak kunjung reda sejak tengah hari tadi.
   
     Sengaja sore ini aku gak buka studio foto karena alasan cuaca, kasihan anakku kalau terhempas angin yang menyusup tulang ini. Aku melihat kondisi anakku agak kurang sehat, mungkin kecapek'an setelah dua hari lalu kami seharian mengunjungi "saudara dan kerabat" tua kami di Taman Safari Indonesia 2 - Prigen - Jawa Timur.
    Setelah mengantuk aku ajak anakku tidur, suhu badannya mulai naik istriku panik. Obat flu anak langsung aku masukkan mulutnya, istrikupun sibuk mengkompres kepala serta badan anakku dengan handuk basah. Beberapa menit kemudian badan anakku tiba-tiba mengejang, istriku semakin panik, aku berusaha tenang dengan menggendong anakku sembari menahan mulutnya supaya tidak mengigit - gigit lidah. Sambil mengendong anakku aku berlari   sambil berpikir bagaimana langkah selanjutnya.
   
    Terlihat satu pintu rumah tetangga yang masih terbuka, Pak Yanto sang pemilik rumah kuminta tolong  untuk mengantarkan ke klinik terdekat. Alhasil 10 menit kemudian anakku sudah di IGD dengan kondisi baik. Setelah mendapat obat aku pulang dengan perasaan lega.
   
    Ternyata cerita kejangnya anakku tidak slesai sampai disitu, dirumah mertua kejadian jadi perbincangan bombastis. Sehari sesudah kejadian kejang ibu mertuaku segera konsultasi dengan "magician" dan mendapat keterangan bahwa anakku "sawanen"(diganggu roh halus jawa). Keterangan itu dikuatkan lagi oleh kakak iparku yang mendapat bisikan temannya yang sakti bahwa anakku sawanen. Mendengar itu istriku makin panik dan mulai mengingat-ingat kira2 dimana anak ini diganggu.
   
    Akhirnya dugaan Sawan atau Saben (Madura) melekat untuk mendiagnosa penyakit anakku. Kemudian muncul dugaan saat aku ajak anak dan istriku rekreasi ke Taman Safari Indonesia disitulah anak kesambet sawan. Hal ini didasarkan karena hari - hari sebelum dia kuajak keluargaku rekreasi bersama teman – teman perusahaan, anakku baik - baik saja.  Bahkan saat rekreasipun anak kelihatan lincah bermain - main dan melihat - lihat satwa yang ada TSI
    Dari teropong Supranatural, sangat mungkin  TSI sebagai biang sawan buat anakku karena TSI berada dalam lokasi hutan yang luas yang terkenal Screaming. Mungkin diantara teman – teman ada yang pernah mendengar keberadaan Alas Lalijiwa yang berada dilereng Gunung Arjuna, TSI itu berada dikawasan alas Lalijiwa.
    Aku sebagai bapak akhirnya juga menghubungkan, apa kiranya dia takut dengan beberapa koleksi hewan di TSI tersebut, sebab semester lalu saat dia diajak keluarga besar istriku rekreasi ke kebun binatang pulang juga langsung demam. Setelah mengingat saat rekreasi maka yang teringat adalah saat dia ketakutan melihat Harimau Banggala, Yang ditempatkan dilokasi restorant TS.
    Analissis Psikologis saya ( mencoba jadi analis awam : Sigmund Freud ) mungkinkan ketakutan dengan Macan Benggala itu terbawa dalam alam bahwa sadarnya. Sehingga menyebabkan sang anak menjadi depresi, kemudian reaksi dari depresi itu muncul dalam bentuk lain dalam tubuh sang anak seperti Demam, mengigau, atau kejang. Bisa juga muncul dalam ganguan fisik yang lain seperti muntah,mual, sakit kepala dan lainnya.
    Dari membandingkan kondisi anakku yang demam dan sempat kejang kemudian ketika dapat saran supaya memijat sekitar daerah leher, ternyata otot sekitar leher terasa kaku. Menurut terapis Massage (pijat) yang aku kenal, ketegangan otot sekitar leher itu bisa menimbulkan efek mimpi buruk. Ketegangan otot sekitar leher ini bisa disebabkan stress karena banyak pikiran atau posisi duduk yang kurang ideal saat dikantor atau terlalu lama membaca buku.
    Dari ilmu menggabung – gabungkan informasi dan mendengar dari banyak sumber dengan latar belakang faham yang berbeda sangat mungkin anakku terkena Sawan, tapi ini percaya atau tidak tergantung pembaca. Dan penulis termasuk kelompok yang yang tidak percaya. Karena tiga hari kemudian sejak kejadian kejang, anakku harus opname di Rumah Sakit dengan dignosa Gejala Demam Berdarah. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi, semoga sehat ya nak !!